Sebulan Lebih Hilang, Corona Muncul Lagi di Negara Bagian Terpadat Australia

5 Mei 2021 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang perawat menguji pasien untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia. Foto: Loren Elliott/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang perawat menguji pasien untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia. Foto: Loren Elliott/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebulan lebih hilang penularan lokal infeksi virus corona di negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, kembali muncul.
ADVERTISEMENT
Kini aparat berwenang berpacu dengan waktu untuk melacak sumber virus. Hal itu dilakukan agar varian virus bisa segera diketahui.
Kasus baru corona di New South Wales terjadi di bagian tenggara. Terakhir kali kasus COVID-19 muncul pada 31 Maret 2021.
Saat itu, Pemerintah Negara Bagian New South Wales langsung bergerak cepat. Mereka memperketat aturan jaga jarak.
Seorang warga menunggu di klinik pop-ip untuk pengujian virus corona di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Foto: REUTERS / Loren Elliott
Untuk kasus penularan teranyar, otoritas setempat menyebut virus itu tertular ke pria berusia 50an. Dia diketahui tidak memiliki hubungan dengan tempat karantina warga asing yang datang dari luar.
Pria itu dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa (4/5/2021). Kementerian Kesehatan menyatakan, sebelum dilaporkan positif,pria tersebut mengunjungi beberapa tempat di Sydney.
Kepala Pejabat Medis New South Wales Kerry Chant mengatakan, viral load kasus tersebut tinggi. Sehingga, dia diprediksi menulari orang lain.
ADVERTISEMENT
"Ini membuat kami khawatir," kata Chant seperti dikutip dari Reuters.
Chant memastikan, kini semua kontak dekat kasus sudah dites. Mereka juga diminta isolasi.
Australia sejak pandemi COVID-19 bermula langsung mengambil kebijakan tegas. Mereka tak ragu memberlakukan lockdown meski kasus yang ditemukan hanya sedikit.
Kebijakan itu berbuah manis. Australia hanya mencatatkan 29.800 kasus dan 910 kematian.