Sebut Zulhas Ugal-ugalan Pimpin PAN, Agung Mozin Diperiksa Polisi

15 Januari 2020 2:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agung Mozin Foto: Facebook/pg/Agung Mozin
zoom-in-whitePerbesar
Agung Mozin Foto: Facebook/pg/Agung Mozin
ADVERTISEMENT
Kicauan eks Ketua DPP PAN, Agung Mozin, berbuntut panjang. Usai menyebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 'ugal-ugalan', Agung diperiksa polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/1).
ADVERTISEMENT
Agung dilaporkan oleh orang bernama Wisjnu Wardhana, sementara Sekjen PAN Eddy Soeparno sebagai korban. Ini menjadi pemeriksaan perdana untuk Agung.
"Ini saya yang dilaporkan, saya memenuhi panggilan sore ini (Selasa). [Saya berkicau di Twitter] bahwa Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno mengelola partai ugal-ugalan. Hanya itu. Kemudian dia bilang ada rasa kebencian dan lain-lain, itu saya enggak tahu gimana," ujar Agung usai diperiksa di Polda Metro Jaya.
Agung mengaku cuitannya itu merupakan kegelisahan yang dirasakan koleganya di internal partai. Menurutnya, tata kelola internal PAN sudah ugal-ugalan oleh "rezim yang saat ini berkuasa di PAN".
Ilustrasi Partai Amanat Nasional Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Karena ruang kita untuk menyampaikan di internal partai sudah tertutup dan orang yang berbeda pendapat selalu diancam, maka banyak di antara kita, kader-kader partai itu mengundurkan diri atau sudah tidak aktif lagi," kata Agung.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan saja saya yang berani mengangkat hal itu. Tapi sesungguhnya itu dirasakan oleh seluruh pengurus partai dari atas sampai level paling bawah," sambungnya.
Saat dihubungi kumparan, Agung mengaku akan lapor balik. Namun, ia tak merinci pihak yang akan ia laporkan.
"Nanti saya akan lapor balik. Soal dana pungli pilkada di DPP," tutur Agung.
Surat pemanggilan eks Ketua DPP PAN, Agung Mozin. Foto: Agung Mozin
Pengacara Agung, Rizal Fauzi, mengaku tidak ada komunikasi dari PAN sebelumnya untuk membicarakan kasus ini. Bahkan Rizal menyebut kliennya tak mengenal sosok Wisnu sebagai pelapor.
"Ini yang kita sayangkan. Semestinya ada mekanisme sebelum pihak pelapor melaporkan klien kami. Artinya ada mekanisme klarifikasi atau setidak tidaknya tabayyun dari pihak pelapor untuk mencari tahu apa yang menyebabkan munculnya cuitan klien saya," kata Fauzi.
ADVERTISEMENT
"Tapi ini tidak ada. somasi tidak pernah ada, tahu-tahu klien saya dilaporkan ke Polda Metro Jaya," sambung Fauzi.
Dalam beberapa kesempatan, Agung memang sering 'menyerang' Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno. Salah satunya menyebut kepemimpinan Zulhas yang ugal-ugalan.
Saat menghadapi Pemilu Serentak 2019, Agung dan eks Bendum PAN, Nasrullah, memilih mengundurkan diri. Saat itu, Agung menganggap sudah tak cocok dengan suasana di partai. Agung juga mengusulkan adanya pergantian ketum ketika pengurusan PAN periode 2015-2020 berakhir.