Sederet Inovasi yang Tengah Digarap BMKG: Cuaca hingga Peringatan Gempa-Tsunami

29 Juli 2021 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Data hasil pemantauan BMKG terkait siklon tropis seroja.  Foto: BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Data hasil pemantauan BMKG terkait siklon tropis seroja. Foto: BMKG
ADVERTISEMENT
BMKG menggelar Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional (Rakorbangnas) tahun 2021. BMKG terus mengingatkan potensi cuaca ekstrem dan kejadian tektonik yang mungkin saja terjadi ke depan.
ADVERTISEMENT
Untuk memberi peringatan sedini mungkin kepada warga, BMKG terus berinovasi dengan melengkapi peralatan dan meningkatkan sistem informasi kepada warga.
“Adapun inovasi yang telah dan sedang kami lakukan antara lain, dengan adanya modernisasi teknologi sistem dan peralatan observasi dan processing data cuaca maritim, cuaca penerbangan, cuaca publik dan iklim yang terintegrasi dalam single platform,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat Rakorbangnas secara virtual, Kamis (29/7).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
BMKG juga terus meningkatkan pelayanan ramalan cuaca kepada seluruh bandara di Indonesia. Dwikorita mengatakan, saat ini BMKG tengah menguatkan flight information regional (FIR).
“Yang kedua juga melakukan penguatan flight information regional atau FIR di 10 wilayah timur dan barat Indonesia, yaitu di beberapa bandara antara lain Bandara Internasional Sentani Jayapura, Bandara Internasional Pattimura Ambon, Bandara Labuan Bajo Komodo, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, serta Bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara, dan Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang,” tambahnya.
Seismograf, alat ukur gempa bumi. Foto: Thinkstock/Petrovich9
Tak ketinggalan soal kegempaan. Sebagai negara yang berada di ring of fire dan berada di antara 2 lempeng besar, Indonesia cukup sering mengalami gempa baik yang berkekuatan kecil maupun besar. Teknologi penunjang terkait kegempaan juga terus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
"Penguatan dan pengembangan teknologi untuk sistem monitoring dan peringatan dini gempa bumi dan tsunami versi merah putih, kemudian juga pengembangan sistem peringatan dini multi bahaya geo hidrometeorologi,” ungkapnya.
Buoy, alat rekonfirmasi tsunami. Foto: Pixabay
“Kemudian juga kami lakukan integrated global greenhouse gas information system yaitu sistem integrasi untuk memberikan layanan informasi gas rumah kaca berupa prediksi sebaran ke depan dan estimasi gas rumah kaca dari berbagai jenis tata guna lahan,” lanjutnya.