Sederet Langkah Anies Hadapi Dampak Long Weekend Agar Tak Ada Lonjakan Corona

26 Oktober 2020 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (19/8). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (19/8). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Long Weekend selalu jadi momok di masa pandemi corona. Bukan tak ingin membuat warga bahagia dengan berlibur, mobilitas tinggi justru meningkatkan risiko penyebaran corona lebih luas.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi dampak libur panjang Oktober 2020. Seluruh fasilitas kesehatan dan isolasi terus dioptimalkan. Termasuk, kapasitas testing dan tracing yang terus ditingkatkan.
"Ya antisipasi itu artinya kita harus siap jumlah tempat tidur, kemudian kegiatan testing, tracing," kata Anies kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (26/10).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: PPID Jakarta
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Beberapa kali long weekend terbukti dapat meningkatkan jumlah kasus corona di Jakarta. Sebut saja saat libur Idul Fitri, HUT RI, dan Tahun Baru Islam.
Bahkan, Jakarta sempat kembali ke PSBB ketat karena lonjakan kasus corona dan jumlah tempat tidur isolasi dan ICU sudah mencapai 80% okupansinya.
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (19/8). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
"Karena pengalaman masa libur panjang sesudahnya suka ada lonjakan (kasus)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengimbau masyarakat, sebisa mungkin tetap tinggal di rumah selama long weekend. Jika memang memutuskan pergi, maka protokol kesehatan harus dijalankan secara serius agar risiko penularan menurun.
Infografik Barang yang Wajib Dibawa Selama Pandemi Foto: kumparan