Sejarah Gempa di Pulau Kalimantan

21 Desember 2017 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gempa di Pulau Kalimantan (Foto: Dok. BMKG)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa di Pulau Kalimantan (Foto: Dok. BMKG)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa bumi melanda Pulau Kalimantan Kamis (21/12) dini hari sekira pukul 02.22 WIB. Gempa berkekuatan 4,2 SR ini tepatnya mengguncang Kalimatan Utara bagian timur.
ADVERTISEMENT
Banyak yang tak menyangka gempa bisa terjadi pulau borneo itu. Pasalnya, hingga saat ini, Kalimantan dikenal sebagai pulau yang aman tanpa gempa. Bahkan, saat wacana pemindahan Ibu Kota tengah santer diberitakan, Kalimantan juga menjadi salah satu tempat yang diperhitungkan menjadi calon Ibu Kota.
Secara tektonik wilayah timur Kalimantan merupakan kawasan rawan gempa bumi. Berdasarkan catatan sejarah, gempa bumi yang terjadi tahun 1921 menunjukkan bahwa di pesisir timur Kalimantan telah terjadi beberapa kali gempa bumi.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, Kondisi tektonik Kalimantan Utara memang cukup kompleks, sehingga zona ini menjadi kawasan paling rawan gempa di Pulau Kalimantan. Hal ini didasarkan pada catatan sejarah gempa dan kondisi seismisitasnya.
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
"Berdasarkan seismotektoniknya, zona ini memang terdapat beberapa struktur sesar mendatar dan sesar turun," ujar Daryono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/12).
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana sejarah gempa di Kalimantan? Untuk mengetahuinya, kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah info terkait gempa yang pernah terjadi di Kalimantan.
1. Gempa bumi Sangkulirang Mei 1921
Gempa bumi di Sangkulirang, Kalimantan Utara pada 9 Mei 1921 memiliki intensitas hingga VIII MMI. Gempa bumi kuat ini diikuti oleh gelombang tsunami yang mengakibatkan kerusakan beberapa bangunan rumah di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang.
2. Gempa bumi Tarakan 1923
Gempa bumi di Tarakan, Kalimantan Utara, terjadi pada 19 April 1923. Gempa bumi ini memiliki kekuatan 7,0 SR dengan kedalaman hiposenter 40 kilometer dan memiliki intensitas guncangan mencapai VIII MMI. Gempabumi ini menyebabkan banyak kerusakan bangunan rumah dan timbulnya rekahan tanah di Tarakan dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
3. Gempa bumi Tarakan 1925
Selang dua tahun, gempa bumi kembali melanda tanah Tarakan pada 14 Februari 1925. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan mencapai VII MMI dan merusak banyak bangunan rumah.
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
4. Gempa bumi Tarakan 1936
Dalam catatan sejarah, gempa bumi tahun 1936 merupakan gempa yang ketiga kali terjadi di Tarakan. Gempa yang tepatnya terjadi pada 28 Februari itu berkekuatan 6,5 SR. Gempa bumi ini dilaporkan sangat kuat meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.
5. Gempa bumi Tarakan 2015
Pada tahun 2015, gempa kembali terjadi di Tarakan. Gempa tersebut memiliki kekuatan 6,1 SR. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dan berjarak 29 km sebelah timur laut Tarakan. Usai tersebut, gempa bumi susulan masih mengguncang kota Tarakan hingga 16 kali. Meski demikian, gempa bumi tersebut tak berpotensi menimbulkan Tsunami.
ADVERTISEMENT
6. Gempa Sukamara 2016
Pada 24 Juni 2016, Kalimantan kembali diguncang gempa. Kali ini, gempa melanda wilayah Sukamara, Kalimantan Tengah. Gempa berkekuatan 5, 1 Skala Richter itu terjadi di kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa berada di posisi 128 kilometer arah barat daya, Kabupaten Sukamara.
7. Gempa Tarakan 2017
Gempa bumi yang baru saja terjadi di Tarakan adalah gempa berkekuatan M 4,1. Gempa terjadi pukul 02.22 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M 4,1. Episenter terletak pada koordinat 3,31 LU dan 117,74 BT tepatnya di laut yang berjarak 14 km arah timur laut kota Tarakan dengan kedalaman 10 km.
"Dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Kota Tarakan, Sibengkok, Lingkas, Simpangtiga, Klapa, Bunyu, Juwata, Salimbatu, Bengara, Menjalutung, Tanahmerah, dan Tanjungkeramat," kata Daryono.
ADVERTISEMENT