Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera kian parah. Kebakaran ini tak hanya menyebabkan asap yang pekat, tapi sejumlah hewan liar yang berhabitat di hutan mati terpanggang.
ADVERTISEMENT
Seperti terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah. Tim Pemadam Kebakaran Sampit, menemukan bangkai-bangkai ular dan tupai terbakar di dekat hutan yang terbakar.
"Iya betul, infonya dari Damkar Sampit," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, saat dikonfirmasi, Minggu (15/9).
Tim Damkar Sampit menemukan bangkai ular tersebut di rawa-rawa dan lahan gambut yang terbakar.
"Kemarin kami temukan di sekitar pukul 13.30 WIB di KM 6 Jalan Jend Sudirman samping kantor Dishub dan Kantor Damkar juga," kata Petugas Damkar Sampit, Rihel, saat dihubungi terpisah.
Rihel memprediksi ular-ular tersebut mati saat akan menyelamatkan diri dari kobaran api yang melanda tempat habitatnya.
"Jadi di tempat kami itu masih banyak rawa-rawa dan hutan, kemungkinan mereka keluar dari hutan untuk menyelamatkan diri, tapi sudah terbakar hangus," kata Rihel.
ADVERTISEMENT
Rihel menjelaskan, jenis ular yang mati terbakar beberapa di antaranya adalah jenis sanca. Namun, menurut penuturannya, beberapa hari yang lalu timnya menemukan bangkai ular jenis kobra ikut terbakar di dalam hutan.
"Selain itu ada jenis kobra, dan tupai juga ikut mati terbakar," kata dia.
Sementara itu, lanjut Rihel, kondisi udara di Sampit saat ini masih ditutupi asap yang pekat. Jarak pandang saat ini hanya mencapai 500 meter.
"Semakin menurun (jarak pandangnya) minggu-minggu lalu masih 1-2 km, sekarang sudah 500 meter," jelas Rihel.