Sejumlah Warga Bali Tolak Cek Suhu di Kepala Gara-gara Isu Thermo Gun Rusak Otak

23 Juli 2020 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga Bali menolak diperiksa suhu tubuh di bagian kepala karena beredar isu thermo gun merusak otak. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga Bali menolak diperiksa suhu tubuh di bagian kepala karena beredar isu thermo gun merusak otak. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Isu pengukur suhu thermo gun di kepala memancarkan radiasi berbahaya bagi otak viral di media sosial beberapa waktu belakangan. Namun pemerintah dan ahli kesehatan memastikan isu thermo gun merusak otak adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sebagian warga Bali ada yang menolak dicek suhu tubuhnya di bagian kepala karena terlanjur termakan hoaks. Sebaliknya, mereka minta dicek suhu di tangan atau bagian tubuh lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Bali, Joni Ariwibawa, mengatakan, penolakan ini ditemukan saat warga dicek suhunya ketika hendak beraktivitas di Lapangan Renon pada Selasa (21/7) lalu.
"Kemarin gara-gara baca dan dengar di media sosial katanya radiasi (berbahaya) dan mereka takut. Ada beberapa tidak semua yang enggak mau di kepala. Maunya di tangan, di lengan di siku. Kalau thermo memang bisa di lengan," kata Joni saat dihubungi, Kamis (23/7).
Sejumlah warga Bali menolak diperiksa suhu tubuh di bagian kepala karena beredar isu thermo gun merusak otak. Foto: Dok. Istimewa
Joni menuturkan, pengecekan suhu tubuh di pintu masuk Lapangan Renon dilakukan secara acak untuk sosialisasi protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi virus corona. Selain itu, warga yang tidak bermasker dan berkerumun akan ditegur demi mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT

Petugas Akan Beri Penjelasan Jika Masih Ada Warga Tolak Cek Suhu Lewat Thermo Gun

Sejauh ini, Joni belum menerima lagi laporan warga menolak pengecekan suhu dengan thermo gun. Jika ada penolakan lagi, Joni memastikan petugas akan memberi penjelasan dan klarifikasi kepada warga.
"Kita akan klarifikasi itu pakai infrared enggak laser, jadi enggak ada gelombang (yang merusak otak)," jelas Joni.
Infografik Fakta-Fakta Thermo Gun. Foto: kumparan
Isu thermo gun merusak otak menyebar di masyarakat melalui dan video di WhatsApp dengan judul 'Radiasi Laser Thermo Gun Berbahaya untuk Otak'. Video berdurasi 1 menit itu diketahui merupakan potongan wawancara antara Helmy Yahya dengan ekonom Ichsanuddin di YouTube pada 13 Juli 2020.
Terkait isu ini, pemerintah melalui Achmad Yurianto --sebelumnya jubir pemerintah terkait penanganan virus corona-- menyatakannya sebagai hoaks. Sebab berdasarkan pernyataan sejumlah ahli, thermo gun hanya menggunakan sinar infra merah yang tak memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia.
ADVERTISEMENT
"Secara ilmiah berbagai ahli telah mengatakan bahwa statement ini tidak benar. Karena thermal gun hanya mengukur dengan pancaran radiasi sinar merah, yang setiap saat pasti akan dipantulkan oleh semua benda yang ada di sekitar kita. (Thermo gun) tidak menggunakan sinar laser, tidak menggunakan sinar radioaktif semacam x-ray, hanya infra merah," ujar Yuri dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (20/7).
Senada dengan Yuri, Dr. Roslan Yusni Hasan, ahli bedah saraf, mengatakan, tidak benar thermo gun bisa menyebabkan kerusakan pada struktur otak. Ia juga menyebut cahaya yang dipancarkan thermo gun bukanlah laser sebagaimana yang disebutkan Ichsanuddin, melainkan infrared.
“Lho itu kan thermometer infrared, bukan laser. Infra merah itu enggak bisa menembus kulit, tulang, sampai otak. Dan seandainya otak kena thermo gun secara langsung juga enggak apa-apa,” papar Roslan saat dihubungi kumparan, Senin (20/6).
ADVERTISEMENT
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona