Sejumlah Wilayah di Medan Dilanda Banjir, Ketinggian Air hingga 2 Meter

4 Desember 2020 11:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara mendorong motornya melintasi banjir di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara mendorong motornya melintasi banjir di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat sejumlah daerah di Kota Medan terendam banjir. Ketinggian air bervariasi di tiap titik, yakni di kisaran lutut kaki orang dewasa hingga atap rumah.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir.
"Masih tinggi kali airnya. Masih kita evakuasi ini," ujar Arjuna kepada wartawan, Jumat (4/12).
Banjir ini diperkirakan merendam ribuan rumah. Namun, Arjuna belum bisa merinci jumlah rinci rumah yang terendam banjir.
Petugas mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, lokasi banjir terparah berada di Kelurahan Tanjung Selamat Simpang Melati, Kecamatan Medan Sunggal, hingga Kecamatan Medan Tuntungan. Bahkan, ketinggian air mencapai 2 meter lebih.
"Kemudian Medan Johor, Kwala Bengkala, Gedung Johor. Lalu Kelurahan Sei Mati Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun di Kampung Aur, kemudian di (Kelurahan) Sukaraja Hamdan, dan juga di seputaran Medan Utara," jelas Arjuna
"Hampir semua parah (terendam banjir). Tinggi air (sampai) lantai dua tenggelam, bukan hanya atap rumah, lantai dua tenggelam," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Satu Warga Meninggal Akibat Banjir

Tim SAR menyusuri banjir menggunakan perahu karet di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat korban jiwa dalam peristiwa banjir ini. Seorang warga berinisial RH (77) tewas terseret banjir. Kemudian sejumlah warga dilaporkan masih hilang.
"Masih ada juga keluarga yang hilang. Data-data masih dicari. Ada juga yang ditemukan, yang lain masih dicari," tutur dia.
Dihubungi terpisah, Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting, membenarkan seorang warganya yakni RH meninggal akibat banjir.
"Memang ada satu korban yang meninggal 77 tahun. Beliau sedang sakit stroke sehingga tidak sempat diselamatkan oleh warga," ungkap Topan.
BPBD Kota Medan telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian, baik di masjid hingga kantor kelurahan. Bantuan untuk warga yang mengungsi juga terus didistribusikan.