Sekjen MUI Divaksin Bersama Jokowi, Serukan Umat Islam Siap Divaksin

13 Januari 2021 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin corona Sinovac saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1).  Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin corona Sinovac saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sejumlah tokoh diundang Presiden Jokowi untuk ikut mengikuti vaksinasi corona hari ini di Istana. Di antaranya adalah perwakilan MUI, Muhammadiyah, dan PBNU.
ADVERTISEMENT
MUI diwakili Sekjen, Amirsyah Tambunan, sekaligus mewakili Muhammadiyah karena dia juga pengurus PP Muhammadiyah. Sementara PBNU diwakili Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin.
"Saya mendapat kepercayaan untuk mengikuti vaksin perdana, mudah-mudahan ini bagian dari ikhtiar. Banyak ikhtiar yang bisa kita lakukan, salah satunya vaksinasi, kedua menerapkan protokol kesehatan dengan iman, aman, insyaallah kita imun," ucap Amirsyah.
Amirsyah juga mengimbau masyarakat untuk jangan panik menghadapi corona, rajin olahraga, makan bergizi, doa, dan tawakal.
"Kami sampaikan dari MUI melalui Fatwa MUI Momor 2/2021, mari kita sukseskan vaksin yang halal dan thayyib. Thayyib artinya efektif, aman, sehingga bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan bangsa," tuturnya.
"Mohon doa, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah semoga kita segera bisa terbebas dari pandemi COVID-19," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Rais Syuriah PBNU, Ahmad Ishomuddin, menyebut vaksinasi adalah fardhu 'ain, alias kewajiban bagi setiap umat Islam agar ikhtiar tercegah dari wabah yang sedang melanda dunia.
"Saya menganjurkan khususnya kepada seluruh warga NU di Indonesia untuk mengikuti vaksinasi. Ini merupakan program dari pemerintah, mudah-mudahan upaya ini akan efektif membantu kita semua keluar dari pandemi yang berdampak sangat luar biasa terhadap segala sisi kehidupan," tuturnya.
Ahmad menentang suara-suara yang menolak vaksinasi.
"Menolak dengan tegas kampanye-kampanye antivaksin. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 ini segera berakhir, sehingga masyarakat Indonesia pulih dari segala sisi, termasuk ekonomi," pungkasnya.