Sekjen PBB: Dunia Harus Berdialog dengan Taliban, Hindari Bencana Kemanusiaan

10 September 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta masyarakat internasional untuk terus menjaga dialog dengan Taliban dan bahu membahu menghindari bencana kemanusiaan di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
“Kita harus mempertahankan dialog dengan Taliban, di mana kita menegaskan prinsip kita secara langsung--sebuah dialog dengan rasa solidaritas dengan rakyat Afghanistan,” ujar Guterres kepada kantor berita AFP, Kamis (9/9).
“Tugas kita adalah mengulurkan solidaritas kita kepada rakyat yang sangat menderita, di mana jutaan orang berisiko mati kelaparan,” tambah dia.
Seperti diketahui, saat ini PBB tengah kekurangan dana bantuan untuk rakyat Afghanistan yang tengah kesulitan setelah bertahun-tahun digempur perang.
Guterres mengatakan, tidak ada jaminan soal bagaimana hasil dari diskusi dunia dengan Taliban. Namun, dialog itu bersifat wajib jika komunitas internasional ingin Afghanistan tak jadi sarang teroris.
“Diskusi adalah sesuatu yang wajib jika kita ingin Afghanistan tak menjadi pusat terorisme, jika kita ingin perempuan tidak kehilangan hak-hak yang berhasil mereka peroleh, jika kita ingin kelompok-kelompok etnis lainnya bisa merasa direpresentasikan,” ujar Guterres.
Pasukan Taliban berjaga sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8). Foto: Stringer/REUTERS
“Hingga kini, dari diskusi-diskusi yang kita pernah lakukan, setidaknya ada penerimaan [dari Taliban] untuk berbicara,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang diharapkan oleh PBB adalah “pemerintahan yang inklusif”. Pemerintahan tersebut, menurutnya, adalah pemerintahan di mana seluruh komponen masyarakat Afghanistan direpresentasikan.
“Dan pemerintahan awal pertama yang diumumkan beberapa hari lalu ini tidak memberikan kesan tersebut,” ungkapnya.
Guterres menegaskan, Afghanistan harus dipimpin dengan perdamaian dan stabilitas, serta dengan dihormatinya hak-hak rakyat.
Lebih lanjut, Guterres mengatakan Taliban ingin mendapatkan pengakuan dari dunia, dukungan finansial, serta sanksi-sanksinya dicabut.
“Ini memberikan manfaat tertentu kepada komunitas internasional. Situasi kolapsnya ekonomi [di Afghanistan] yang dapat menyebabkan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan harus dihindari,” paparnya.