Sekjen PMI: Donor Plasma untuk Pasien Gejala Ringan-Sedang, Bukan Akut

17 Juli 2021 15:41 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PMI Sudirman Said. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PMI Sudirman Said. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said, menyoroti persoalan donor plasma yang sebelumnya kerap dilakukan kepada pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, donor plasma konvalesen hanya baik dan efektif diberikan kepada pasien dengan gejala ringan-sedang. Sehingga, donor plasma tidak begitu memberikan dampak bagi pasien COVID-19 yang kritis.
"Perlu disadari masyarakat, yang terbaik menerima plasma adalah yang level penyakitnya rendah dan menengah. Yang akut itu tidak akan banyak membantu," tuturnya saat diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (17/7).
Sedangkan donor plasma yang baik, imbuhnya, dilakukan oleh penyintas COVID-19 dengan gejala sedang-berat.
"Saat ini jika ada pandangannya. 'sedang kritis, mari kita cari plasma', itu sebenarnya usaha yang tidak tepat. Sementara itu yang boleh mendonor adalah orang yang kena penyakit menengah dan berat, diharapkan punya antibodi," tuturnya.
Sudirman menyebut, untuk pasien mendapatkan donor plasma juga harus menunggu waktu yang lama. Sementara permintaannya terus meningkat, karena jumlah positif corona di Indonesia yang terus naik dan dalam beberapa treatment terbukti efektif.
ADVERTISEMENT
"Dari 2,1 juta penyintas, itu mungkin kalau semuanya bersedia donor, yang memenuhi syarat mungkin 5% pun tidak sampai," tuturnya.
==