Sekolah Tatap Muka, Kawal COVID-19 Ingatkan Efek Jangka Panjang Corona pada Anak

7 Juni 2021 18:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak jalanin tes swab untuk deteksi COVID-19.  Foto: cnsphoto via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anak jalanin tes swab untuk deteksi COVID-19. Foto: cnsphoto via REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejumlah studi telah menemukan bahwa angka kesembuhan pada anak yang terinfeksi COVID-19 relatif tinggi. Namun terdapat temuan yang menunjukkan setelah sembuh, anak-anak bisa mengalami kondisi yang disebut Long Covid.
ADVERTISEMENT
Long Covid merupakan kondisi di mana gejala COVID-19 akan bertahan lama mesti sudah dinyatakan negatif. Co-Founder Kawal COVID Elina Ciptadi mengatakan, kondisi ini banyak ditemukan pada anak-anak.
Ia pun meminta orang tua harus menyadari adanya ancaman tersebut apabila kondisi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas tidak terkendali dengan baik.
"Kami tidak mengatakan jangan buka sekolah atau sekolah aman dibuka karena itu semua relatif tergantung bagaimana daerah itu mengendalikan pandemi. Dan yang ingin kami ingatkan adalah kalau Bapak dan Ibu memutuskan untuk mengizinkan anak kembali ke sekolah atau setuju dengan pembukaan sekolah, jangan membuka sekolah tanpa mengetahui risiko-risiko ini," tegas Elina dalam diskusi virtual, Senin (7/6).
Infografik Ragam Gejala Long COVID-19. Foto: kumparan
Elina menjelaskan, kondisi ini memang belum ada penelitiannya di Indonesia. Namun, Inggris telah melakukan penelitian dan menemukan sejumlah fakta. Misalnya ditemukan seperti munculnya ruam-ruam di kulit, bengkak di kaki, jantung yang berdebar, mudah lelah, sariawan yang kronis, hingga tanggalnya gigi tanpa sebab.
ADVERTISEMENT
Elina mengatakan, risiko seperti Long Covid ini harus dipertimbangkan oleh orang tua. Sebab walau sembuh, mereka harus menderita karena efek yang ditimbulkan setelah terinfeksi COVID-19 dalam jangka waktu yang belum diketahui.
"Kalau sedikit-sedikit capek, hilang konsentrasi, itu sangat mempengaruhi kemampuan mereka belajar dan kegiatan produktif untuk jangka waktu yang kita belum tahu. Pikirkan bahayanya," tutupnya.