news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Selain Potong Libur Akhir Tahun, Pemerintah Jangan Abai Awasi Prokes Corona

26 November 2020 15:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengatur lalu lintas kendaraan yang memadati ruas jalan jalur Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengatur lalu lintas kendaraan yang memadati ruas jalan jalur Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mengumumkan kebijakan pemotongan libur panjang akhir tahun 2020 pada Jumat (27/11) besok.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, anggota Komisi Kesehatan DPR, Netty Prasetyani minta adanya langkah antisipatif terhadap dampak yang akan ditimbulkan dari libur yakni lonjakan kasus corona.
"Setiap keputusan harus berbasis data dan mempertimbangkan berbagai aspek. Pastikan segala sesuatunya sudah dipikirkan langkah antisipasi dampaknya," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/11).
"Libur panjang akan membuat masyarakat melakukan mobilitas antardaerah untuk tujuan silaturahmi keluarga atau wisata. Kita tidak ingin hal ini justru memicu lonjakan kasus," sambungnya.
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Netty Prasetyani. Foto: Dok. Pribadi
Menurutnya, pemotongan libur bukan berarti pemerintah tidak antisipasi lonjakan corona bagi masyakarat yang tetap ingin berlibur. Salah satu upaya penting adalah memperketat protokol kesehatan di sejumlah tempat diperkirakan ramai dikunjungi. Netty ingin adanya sanksi bagi pengelola yang melanggar protokol kesehatan (prokes).
ADVERTISEMENT
"Harus ada ketegasan dalam pengawasan prokes di tempat-tempat yang diperkirakan ramai dikunjungi, seperti rest area, hotel dan tempat wisata. Buat juknis prokes yang jelas di tempat-tempat tersebut. Harus ada sanksi yang tegas ke pengelola jika mereka melanggar prokes. Kita tidak boleh ambil risiko dengan membiarkan pelanggaran prokes," kata dia.
Lebih lanjut, istri mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan itu berharap pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi dalam melakukan pengawasan terhadap protokol kesehatan saat memasuki libur panjang akhir tahun 2020. Salah satunya menyiapkan fasilitas testing.
"Lakukan sinergi dan kolaborasi dalam melakukan testing dan tracking. Siapkan testing secara acak di tempat tujuan wisata, rest area dan tempat publik lainnya. Pastikan sarana prasarana prokes seperti masker, alat cuci tangan dan penanda jarak tersedia dan mudah diakses" pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR itu mengatakan langkah antisipasi yang dapat dilakukan dengan menelusuri penyebab kasus corona selalu melonjak setiap libur panjang usai.
"Perlu ditelusuri apa penyebab lonjakan kasus pada masa libur panjang tersebut? Apakah akibat mobilitas masyarakat yang tinggi ke luar daerah dan ke tempat wisata? Atau terjadinya lonjakan kasus seiring dengan adanya penambahan jumlah testing yang dilakukan pemerintah," jelasnya.