Selama di Penjara, Fuad Amin Imron Menderita 3 Penyakit

Fuad Amin Imron. Foto: Antara/Abd Aziz

Fuad Amin Imron meninggal dunia Senin (16/9) pukul 16.12 WIB. Warga Binaan Lapas Kelas I Surabaya ini menghembuskan nafas terakhir pada usia 71 tahun. Fuad meninggal dunia usai jantungnya mendadak berhenti.

Kadivpas Kemenkumham Jawa Timur Pargiyono menyebutkan, Fuad tidak hanya menderita masalah jantung selama hidupnya. Fuad juga menderita masalah paru-paru dan kandung kemih.

Akibat masalah kesehatannya itu, Pargiyono menyatakan, Fuad beberapa kali harus menjalani perawatan di rumah sakit selama mendekam di Lapas Kelas I Surabaya. Terhitung tujuh kali Fuad wara-wiri ke rumah sakit.

Terkait masalah jantung yang dialami Fuad sebelum meninggal dunia, Pargiyono menyebutkan, terpidana kasus korupsi itu sempat dibawa ke rumah sakit.

“Menurut keterangan petugas kami di RS, Pukul 15.08 WIB mendadak henti jantung (cardiac arrest),” ujar Pargiyono dalam siaran pers yang diterima, Senin (16/9).

Menurut Pargiyono, tim dokter telah melakukan tindakan kompresi jantung untuk menstabilkan kondisi mendiang. Sekitar 16.00 WIB, jantung kembali normal. Namun, lima menit berselang, terjadi henti jantung dan dilakukan tindakan kompresi jantung. Nahas, nyawanya tak tertolong.

“Pukul 16.12 WIB dinyatakan meninggal oleh dokter,” imbuhnya.

Kini jenazah Fuad telah dibawa pulang ke Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Pargiyono menegaskan, pihaknya bakal mengawal jenazah hingga di kampung halaman di Bangkalan.

Fuad merupakan terpidana kasus korupsi jual beli gas dan pencucian uang. Ia dihukum pidana penjara selama 13 tahun dan denda Rp 5 miliar subsider satu tahun kurungan.

Fuad juga dikenai pidana tambahan yaitu pencabutan hak memilih dan dipilih dalam pemilu selama lima tahun terhitung sejak Fuad selesai menjalani pidana penjara. Beberapa aset Fuad Amin hasil pencucian uang pun telah disita dan dilelang.