Selandia Baru Nyatakan Darurat Nasional Corona, Bersiap Lockdown 4 Minggu
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan keadaan darurat nasional dalam menghadapi virus corona . Negara tersebut bersiap untuk melakukan lockdown secara total selama empat pekan mulai tengah malam nanti.
ADVERTISEMENT
"Dari tengah malam malam ini, kami 'tiarap' (lockdown) selama empat minggu untuk mencoba dan menghentikan virus, demi memutuskan rantai (penyebaran)," kata Ardern kepada parlemen Selandia Baru , dilansir Reuters, Rabu (25/3).
Ardern meminta kebijakan ini jangan disalahartikan. Sebab tujuan kedaruratan nasional dan lockdown untuk menekan penyebaran virus corona.
"Jangan salah, ini akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Kami akan memiliki kelambatan dan kasus akan meningkat untuk minggu depan atau lebih. Kemudian kita akan mulai tahu seberapa sukses kita," jelasnya.
Ardern mengatakan, kebijakan lockdown dipicu oleh bukti awal penularan COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona.
"Jika Anda memiliki pertanyaan tentang apa yang dapat atau tidak dapat Anda lakukan, terapkan prinsip sederhana: Bertindak seperti Anda memiliki COVID-19," kata Ardern.
ADVERTISEMENT
Ardern memperingatkan pembatasan akan diberlakukan dengan ketat selama lockdown. Ia meminta masyarakat untuk menunda segala aktivitas di luar rumah, termasuk berkunjung ke rumah saudara.
"Setiap langkah yang kamu lakukan adalah risiko bagi orang lain. Itulah sebabnya kita semua harus berpikir bersama. Itulah sebabnya kegembiraan mengunjungi keluarga, anak-anak, cucu, teman, tetangga secara fisik ditunda. Karena kita semua sekarang menempatkan satu sama lain dulu. Dan itu yang kita, sebagai bangsa, lakukan dengan sangat baik," jelasnya.
Semua layanan dan tempat di Selandia Baru, seperti bar, restoran, kafe, gimnasium, bioskop, kolam renang, museum, perpustakaan, taman bermain, dan tempat lain ditutup.
Namun, supermarket, dokter, apotek, stasiun layanan dan akses ke layanan perbankan penting akan tetap tersedia.
ADVERTISEMENT
Keadaan darurat nasional ini merupakan kedua kalinya dalam sejarah Selandia Baru. Pertama pada 23 Februari 2011, setelah gempa berkekuatan 6,3 melanda kota di Pulau Selatan, Christchurch, yang menewaskan hampir 200 orang.
Ada penambahan 50 kasus baru virus corona di Selandia Baru pada hari ini, sehingga total menjadi 205 kasus. 22 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Selandia Baru dengan sekitar 5 juta orang, memang memiliki kasus virus corona yang lebih sedikit dari kebanyakan negara lain, tetapi pemerintah ingin bergerak cepat menghentikan penyebaran.