Seluruh Jemaah Haji Khusus Telah Pulang ke Tanah Air

2 September 2019 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepulangan jemaah haji khusus kloter terakhir di bandara Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepulangan jemaah haji khusus kloter terakhir di bandara Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Lebih dari 16 ribu jemaah haji khusus telah pulang ke tanah air setelah melalui prosesi haji di Makkah dan Arbain di Madinah. Pemulangan kloter terakhir dilakukan pada Minggu (1/9) melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Pelepasan jemaah haji khusus terakhir asal Semarang yang terdiri dari 67 orang dihadiri oleh para pejabat Kementerian Agama dan pengawas Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Penerbangan mereka dijadwalkan pada pukul 00.15 waktu setempat, 2 September 2019.
Kepulangan jemaah haji khusus kloter terakhir di bandara Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Dalam sambutannya kepada para jemaah haji khusus kloter terakhir, staf khusus Menteri Agama, Hadi Rahman berharap setiap ibadah dan ziarah yang mereka lakukan di tanah suci bisa memberi dampak baik di tanah air.
"Dengan berada di bandara ini berarti sudah melaksanakan rangkaian ibadah haji, dari yang sebelumnya jadi orang yang biasa-biasa saja, mudah-mudahan jadi orang yang lebih baik," kata Hadi.
Kepulangan jemaah haji khusus kloter terakhir di bandara Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Menurut catatan Kementerian Agama, ada 16.881 jemaah haji khusus yang diberangkatkan oleh 270 PIHK yang tergabung dalam 167 konsorsium/pemegang bendera. Mereka yang mengikuti program Arbain di Masjid Nabawi, Madinah, sebesar 8.751 jemaah dan 8130 tidak mengambil Arbain.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 24 jemaah haji khusus dari 22 PIHK meninggal dunia di Arab Saudi dengan rincian 2 di Madinah, 2 di Mina, 1 di Jeddah, dan 19 di Makkah. Jemaah haji khusus yang masih dirawat di Rumah Sakit Saudi sebanyak 7 orang dari 7 PIHK.
Pelaksanaan ibadah haji khusus mendapatkan pengawasan dari pemerintah, terutama soal pemenuhan kontrak antara PIHK dan jemaah. Abdul Muhyi, Kepala Bidang Pengendalian PIHK Kementerian Agama, mengatakan secara umum ibadah haji khusus dinilai baik walau ada beberapa catatan.
Kepulangan jemaah haji khusus kloter terakhir di bandara Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Di antara catatannya adalah tenda haji khusus yang terlalu padat di Arafah dan Mina, serta hotel di bawah standar haji khusus. Nantinya Kemenag akan melakukan klarifikasi kepada PIHK terkait pelayanan yang kurang ini.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa PIHK menempati hotel kurang dari bintang empat. Kami akan catat dan evaluasi, akan ada pertimbangan untuk sanksi, teguran, atau pencabutan izin," kata Muhyi.