news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Semangat Berbagi di Bali: Tabung Oksigen Gratis Bagi Mereka yang Isoman

9 Agustus 2021 17:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tabung oksigen gratis untuk bantu pasien COVID-19 Isoman di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tabung oksigen gratis untuk bantu pasien COVID-19 Isoman di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Situasi kasus COVID-19 di Indonesia yang tinggi membuat jantung Ana Liana berdetak kencang. Kabar rumah sakit penuh dan krisis oksigen membuatnya semakin gelisah, tak tenang. Bali butuh oksigen.
ADVERTISEMENT
Di tengah rasa was-was tersebut, ia mendengar salah satu sobatnya meninggal kekurangan oksigen saat menjalani perawatan COVID-19.
Ana yang tergabung dalam organisasi Sangha Bhikkhuni Theravada akhirnya berusaha agar kasus kematian ini tak berulang pada pasien COVID-19. Melalui organisasi tersebut, Ana bersama sejumlah relawan lainnya membuat "Gerakan Bantu Oksigen".
Gerakan ini untuk memenuhi kebutuhan pasokan oksigen di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk di Bali. Oksigen ini khusus diberikan untuk pasien yang sedang isolasi mandiri (isoman).
Tabung oksigen gratis untuk bantu pasien COVID-19 Isoman di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Bali, dari 13.082 kasus aktif ada 9.025 orang atau 68,99 persen pasien COVID-19 dirawat secara isoman.
"Teman saya meninggal saat kekurangan oksigen jadi ini adalah bantuan tabung oksigen untuk masyarakat luas di Bali," kata dia kepada wartawan, Senin (9/8).
ADVERTISEMENT
Ana mengatakan, saat ini ada 5 buah tabung oksigen ukuran 6 ribu liter dan 5 buah tabung oksigen ukuran seribu liter yang tersedia di rumahnya. Pasien COVID-19 yang sedang isoman dan membutuhkan oksigen dapat mengakses oksigen ini.
Tabung oksigen gratis untuk bantu pasien COVID-19 Isoman di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Caranya gampang. Pasien atau keluarga mengisi formulir pengajuan di www.linktree/oksigen. Pasien atau keluarga juga wajib melampirkan bukti tes yang menyatakan pasien positif COVID-19 dan saturasi oksigen pasien di bawah 80.
"Saya mendengar Bali zona merah dan Bali krisis oksigen. Jadi ini adalah bantuan pertama yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka yang isoman atau parah atau sesak napas atau mereka cari oksigen ke mana-mana dan ke rumah sakit tapi rumah sakit penuh," katanya.
ADVERTISEMENT
Pasien atau keluarga wajib mengembalikan oksigen dalam kurun waktu lima hari atau dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengembalikan tabung.
Pertama, tabung dalam keadaan gas sudah penuh kembali. Ana bisa membantu mencari tempat pengisian tabung gas. Kedua, selang tabung dibuang ke sampah medis atau tidak sembarangan.
Tiga, tabung regulator dicuci dengan air hangat dicampur sabun. Terakhir, tubuh tabung dibersihkan dengan alkohol 70 persen atau bayclin 20 persen dicampur air satu liter.
Ana menuturkan, kebersihan tabung harus diperhatikan saat pengembalian. Hal ini untuk menjaga sterilisasi tabung saat dipinjamkan kembali kepada orang lain.
"Dalam minggu ini bakal ada sekitar 60 tabung oksigen ukuran seribu liter yang kembali dikirim ke Bali. Mungkin ini bantuan kecil tapi sangat berarti bagi pasien yang sedang isoman," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ana menuturkan, gerakan bantu oksigen ini sejatinya sudah dilakukan saat DKI Jakarta krisis oksigen. Relawan di Bali bahkan sempat mengirim tabung oksigen ke Jakarta.
"Tabung ini dikirim dari teman-teman di Jakarta karena beberapa waktu yang lalu Jakarta mengalami krisis oksigen. Kebetulan saya membantu tim jakarta pengiriman tabung oksigen. Setelah saya tahu di Bali krisis oksi bergantian teman Jakarta yang mengirim ke sini," kata dia.
Sangha Bhikkhuni Theravada, kata Ana, aktif dalam penggalangan bantuan bencana alam. Pekan ini, Ana berencana membagikan sekitar 100 paket sembako berisi beras dan lainnya ke sejumlah lansia di Kabupaten Karangasem.
Bantuan paket sembako digelar secara berkelanjutan. Pada awal pandemi COVID-19 atau Maret 2020 lalu, saat warga kesulitan mengakses masker bedah, Ana turut rutin membagikan. Masker dapat diperoleh di toko tasnya di Jalan Nusa Kambangan, Denpasar.
ADVERTISEMENT