Semangat dan Dukungan Edy Rahmayadi untuk Penderita Tumor Seberat 30 Kg

12 Juni 2020 2:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di gedung KPK, Rabu (5/9/18). Foto: Eny Immanuella Gloria/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di gedung KPK, Rabu (5/9/18). Foto: Eny Immanuella Gloria/kumparan
ADVERTISEMENT
Menderita tumor ganas di wajah dan sebagian tubuhnya sejak SMP, membuat hidup Andriandi Putra (34), warga Kota Medan, serba sulit. Kondisi semakin parah 2 tahun belakangan karena tumor ganas berjenis neurofibromatosis yang dideritanya kian membesar dan beratnya mencapai 30 kilogram.
ADVERTISEMENT
Tentu kondisi ini menyulitkan Andriandi untuk berjalan, sebagian waktunya banyak dihabiskan di rumah dan berbaring di atas kasur. Keadaan kian buruk, lantaran ia tidak punya uang untuk berobat.
Situasi ini mengundang simpati masyarakat. Banyak yang mengunggah kisah hidup Andriandi melawan tumor melalui media sosial. Bahkan media asing dari Inggris, The Sun, juga menyoroti kehidupan Andriandi melalui berita foto.
Mengetahui informasi ini, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengintruksikan jajarannya membawa Andriandi ke Rumah Sakit Khusus Bedah Accuplast di Kota Medan.
“Saya melihatnya dari medsos, saya suruh lacak (tim) dan saya rasa dia sangat butuh bantuan, sehingga langsung kita arahkan ke sini (RS Bedah Accuplast). Dia masuk tanggal 8 dan alhamdulillah, sekarang sebagian besar tumornya sudah diangkat,” ujar Edy Rahmayadi, usai menjenguk Adriandi, Kamis (11/6).
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menjenguk Andriandi Putra, pemuda yang mengidap tumor seberat 30 kg. Foto: Dok. Istimewa
Melihat kondisi Andriandi, Edy mengaku prihatin. Edy berharap, masyarakat maupun media agar lebih cepat memberitahu jika ada warga yang sakit dan membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Edy mengatakan, Pemprov Sumatera Utara memiliki program Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB), yang difungsikan untuk menindaklanjuti pengobatan bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti yang dialami Andriandi.
“Ini banyak mengundang perhatian, bahkan dari luar negeri. Jadi, saya berharap bila ada kasus seperti ini cepat diberitahukan kepada BKB sehingga tidak sampai sebesar ini tumornya dan penanganannya lebih mudah,” kata Edy.
Edy menegaskan operasi pengangkatan tumor Adriandi, tidak dikenakan biaya, sebab bagian dari program kerja BKB.
“Kesehatan salah satu prioritas kami Pemprov Sumut saat ini, sehingga kita bentuk BKB yang bertujuan membantu masyarakat kurang mampu mengatasi masalah kesehatan mereka. Ini salah satu bentuknya,” ujar Edy.
Ketua Tim BKB, Mahyono, mengatakan, operasi yang dijalani Andriadi dilakukan tiga tahap. Pertama pengangkatan tumor di bagian perut dan sudah dilakukan. Tahap kedua, tumor di wajah, lalu tumor kecil di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
“Bila terus stabil dalam lima atau tujuh hari kita akan lanjutkan operasi bedah tahap kedua. Kita optimistis karena tim kami sukses angkat tumor terbesar (bagian perut) dan kondisi pasien baik hingga saat ini. Ini juga tidak terlepas dari semangat Andriadi yang ingin cepat pulih dari penyakitnya,” ujar Mahyono.
Andriadi sendiri mengaku senang dengan bantuan yang diberikan Pemprov Sumatera Utara. Pasalnya, dia termasuk warga dalam ekonomi menengah ke bawah sehingga tidak mampu berobat selama ini.
“Terima kasih Pak (Gubernur), dokter dan perawat yang sudah membantu saya,” ujar Andriadi.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.