Sempat Tertahan, 58 Jemaah Umrah Indonesia Pulang 9 April dengan Saudi Airlines

8 April 2020 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah Umrah mengenakan masker untuk mencegah tertular virus corona di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Foto: REUTERS/Ganoo Essa
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah Umrah mengenakan masker untuk mencegah tertular virus corona di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Foto: REUTERS/Ganoo Essa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebijakan lockdown di Arab Saudi menyebabkan 58 jemaah umrah asal Indonesia tertahan. Namun, para jemaah itu akhirnya dapat pulang ke Tanah Air pada Kamis (9/4) besok.
ADVERTISEMENT
Kepastian kepulangan para jemaah umrah itu ditegaskan Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali.
"Setelah melalui proses registrasi, terdata hingga saat ini ada 58 jemaah umrah Indonesia yang akan ikut program pemulangan yang digagas Deputi Umrah Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Semua biaya pemulangan ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi," terang Endang Jumali dalam keterangan resminya, Rabu (08/04).
“Mereka dijadwalkan terbang ke Indonesia pada 9 April 2020," lanjutnya.
Jemaah Umrah mengenakan masker untuk mencegah tertular virus corona di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Foto: REUTERS/Ganoo Essa
Menurut Endang, 58 jemaah umrah itu akan terbang dengan maskapai Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 818. Tiket kepulangan jemaah ini juga sudah disiapkan, dengan jadwal penerbangan pukul 08.35 waktu Arab Saudi dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
“Sebelum terbang, mereka akan ditransitkan terlebih dahulu oleh Muassasah Travel untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan,” tuturnya.
Petugas pemeriksaan kesehatan di Bandara King Abdul Azis, Jeddah. Foto: Dok. Anta Tour
Saat ini, 58 jemaah umrah tersebut masih berada di hotel masing-masing. Sebanyak 14 orang ada di Jeddah, 38 orang ada di Makkah, dan 6 jemaah di Madinah. Mereka diberangkatkan umrah oleh 16 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
ADVERTISEMENT
Meski demikian menurut Endang, saat ini masih ada empat jemaah yang belum bisa ikut program pemulangan karena masih dirawat di rumah sakit. Endang memastikan perawatan keempat jemaah itu tak berkaitan dengan virus corona. Keempatnya masih menjalani perawatan dan belum mendapat surat izin layak terbang.
Saat ini, berdasarkan data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, total ada 7 WNI di Arab Saudi yang positif virus corona dalam kondisi stabil.
Jemaah Umrah mengenakan masker untuk mencegah tertular virus corona di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Foto: REUTERS/Ganoo Essa
Isolasi Diri Selama 14 Hari
Sementara itu, terkait kepulangan jemaah umrah ini, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.
Dari hasil koordinasi tersebut, Arfi menjelaskan setibanya di Bandara Seokarno-Hatta, jemaah umrah akan menjalani pemeriksaan kesehatan, mencakup pemeriksaan suhu tubuh minimal tiga kali dengan alat tembak dan thermal screening.
ADVERTISEMENT
“Akan dilakukan juga wawancara kesehatan menyangkut riwayat kesehatan dan kontak fisik selama di Arab Saudi, termasuk keluhan adanya demam, batuk, suhu tinggi, dan sesak napas,” jelas Arfi.
Infografik apa saja gejala corona. Foto: kumparan
Setelah pemeriksaan, KKP akan memberikan status clear screening bagi mereka yang dinilai lulus pemeriksaan kesehatan. Sedang bagi orang yang ditemukan tanda-tanda COVID-19, mereka akan dirujuk ke rumah sakit.
Jemaah umrah yang statusnya clear screening, akan didata identitasnya dan diminta mengisolasi diri selama 14 hari. KKP akan mengirimkan data identitas jemaah tersebut ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota tempat domisili mereka untuk proses pemantauan kesehatan.
“Tidak ada karantina bagi jemaah, mengingat di Bandara Soekarno-Hatta tidak ada tempat karantina,” tandas Arfi.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KJRI Jeddah di nomor +966 50 360 9667.
ADVERTISEMENT
------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!