Senat AS Minta Negara Sekutu Juga Tekan Erdogan untuk Lindungi HAM di Turki

10 Februari 2021 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Foto: Reuters/Huseyin Aldemir
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Foto: Reuters/Huseyin Aldemir
ADVERTISEMENT
Surat Senat Amerika Serikat kepada Presiden Joe Biden meminta agar pemerintahan saat ini mendorong negara lain untuk menekan Turki.
ADVERTISEMENT
Surat tersebut diinisiasi oleh dua anggota Senat, yaitu Ron Wyden dari Partai Demokrat dan Marco Rubio dari Republik. Kini desakan kepada Biden itu mendapat dukungan 50 anggota Senat dari Republik dan Demokrat.
Surat itu bertujuan agar Presiden Joe Biden mau mempergunakan pengaruhnya untuk menekan Presiden Recep Tayyip Erdogan melindungi HAM di Turki.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP/ADEM ALTAN
“Kebijakan luar negeri Presiden Recep Tayyip Erdogan makin agresif dari waktu ke waktu," kata surat kepada Joe Biden seperti dikutip dari Reuters.
“Presiden Erdogan berusaha untuk menekan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya agar mengekstradisi warga Turki, yang dia salahkan atas kudeta gagal 2016. Pemerintah Erdogan telah berusaha untuk membungkam kritik di Amerika Serikat seperti Enes Kanter, pemain NBA, dan aktivis hak asasi manusia,” lanjut surat itu.
ADVERTISEMENT
Puluhan senator tersebut menambahkan, pemerintahan AS di bawah Joe Biden berpotensi untuk memperbaiki catatan HAM Turki. Lantaran kedua negara sebenarnya bermitra dan sama-sama bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Kami percaya bahwa AS harus menekan para sekutu dan mitra dengan standar yang lebih tinggi dan berbicara terus terang dengan mereka tentang masalah hak asasi manusia dan kemunduran demokrasi di Turki," tulis para senator.
Polisi berdiri di atas kendaraan lapis baja militer setelah pasukan yang terlibat dalam kudeta menyerah di Jembatan Bosphorus di Istanbul, Turki 16 Juli 2016. Foto: Murad Sezer/REUTERS
Setelah kudeta gagal oposisi pada 2016 lalu, rezim Erdogan bertindak represif kepada oposisi dan kritikusnya. Ratusan ribu orang ditangkap dan puluhan ribu PNS dipecat.
Tidak hanya itu, rezim Erdogan juga menutup media yang vokal mengkritik pemerintah.