Seorang ASN di Dinkes Yogyakarta Meninggal karena Corona

23 September 2020 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang ASN di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito pada Rabu (24/9) sekitar pukul 09.57 WIB. ASN berusia 50 tahun itu meninggal dengan kondisi positif corona.
ADVERTISEMENT
Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, DityaNanaryo Aji, mengatakan ASN itu mempunyai penyakit penyerta atau komorbid diabetes melitus. Hal itu yang menurut medis memperburuk kondisi almarhum.
"Meskipun ketika masuk rumah sakit kondisi almarhum masih terbilang ringan, namun dikarenakan komorbid yang dideritanya, kondisi almarhum semakin memburuk," kata Ditya dalam keterangannya, Rabu (23/9).
Berdasarkan hasil tracing dinas kesehatan, ASN tersebut kemungkinan besar tertular virus corona dari kakaknya. Sebab pada 30 Agustus lalu, ASN tersebut sempat bepergian dengan sang kakak dalam satu mobil.
"Kakaknya yang pada saat itu sedang terkena flu. Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan kakak almarhum tersebut bukan sekadar flu biasa, namun positif COVID-19," kata Ditya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ASN ini merasakan gejala flu seperti kakaknya. Kemudian dia menjalani swab test dan terkonfirmasi corona 8 September lalu.
"Dirawat selama 16 hari kondisi almarhum semakin memburuk karena diabetes melitus memperparah COVID-19 nya," ucap Ditya.

Dinkes Yogyakarta Terus Lakukan Tracing

Kini Dinas Kesehatan Yogyakarta masih terus melakukan tracing ke keluarga yang bersangkutan. Sejauh ini, hasil swab menunjukkan istri dan anak ASN tersebut positif corona.
"Dari hasil swab tersebut, diketahui, istri dan anak almarhum juga dinyatakan positif. Tidak hanya keluarga, namun swab juga dilakukan kepada seluruh pihak yang melakukan kontak erat dengan almarhum, terutama kepada rekan-rekan kerja almarhum," kata Ditya.
Selain itu, kantor tempat ASN tersebut bekerja juga sudah ditutup 3 hari pada 9 sampai 11 September lalu ketika almarhum diketahui positif.
ADVERTISEMENT