Seorang Pakar Jihadisme Irak Tewas Ditembak di Luar Rumahnya

7 Juli 2020 3:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi begal. Foto: Nunki Pangaribuan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi begal. Foto: Nunki Pangaribuan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pakar Jihadisme Irak, Hisham al-Hashemi (47), ditembak di luar rumahnya di Baghdad timur pada Senin (6/7) waktu setempat dan meninggal tak lama kemudian di sebuah rumah sakit setempat.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Selasa (7/7), kepala Departemen Hubungan Media Kementerian Dalam Negeri Irak, Saad Maan, membenarkan kejadian tersebut.
"Ya, dia meninggal dan tubuhnya sekarang berada di ruang mayat rumah sakit," kata Saad Maan.
Sementara itu, sebuah sumber medis di rumah sakit mengkonfirmasi Hashemi mengalami tembakan beberapa peluru di tubuhnya.
Pakar Jihadisme Irak, Hisham al-Hashemi. Foto: Wikimedia
Seorang penyelidik yang menangani kasus pembunuhan ini mengatakan, kejadian terjadi saat Hashemi keluar dari rumahnya dan akan memasuki mobilnya. Saat itu, tiga pria bersenjata dengan dua sepeda motor menembakinya dari jarak beberapa meter.
Hashemi terluka dan sempat merunduk di belakang mobilnya, tetapi orang-orang bersenjata itu mendekat dan menembaknya empat kali di kepala dalam jarak dekat.
Hashemi selama ini dikenal sebagai jalur suara resmi pada faksi-faksi jihadis Sunni. Ia juga sering menjadi tempat berkonsultasi media dan pemerintah asing mengenai politik domestik Irak dan kelompok-kelompok bersenjata Syiah.
Pakar Jihadisme Irak, Hisham al-Hashemi. Foto: Wikimedia
Ia juga cukup vokal dalam mendukung protes rakyat yang meletus di seluruh Baghdad dan selatan Irak --yang mayoritas Syiah-- pada Oktober 2019 lalu. Protes rakyat terjadi sebagai bentuk kecaman terhadap pemerintah yang korup, tidak efisien, dan terikat pada negara tetangga, Iran.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 500 orang tewas dalam kekerasan terkait protes tersebut, termasuk beberapa aktivis terkemuka yang ditembak mati di beberapa kota.
Pembunuhan terhadap Hashemi mendapat kecaman dari sejumlah rekannya. Termasuk dari Harith Hasan, seorang peneliti akademis yang juga penasihat Perdana Menteri Irak.
"(Mereka) pengecut membunuh teman saya dan salah satu peneliti paling cerdas di Irak, Hisham al-Hashemi. Saya terkejut," ungkap Hasan.
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona