Seorang Pria di Yogya Ditemukan Meninggal di Kosnya, Diduga Idap HIV

13 Juni 2019 15:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi tewasnya penghuni kos yang diduga menderita HIV di Warga RT 41 RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi tewasnya penghuni kos yang diduga menderita HIV di Warga RT 41 RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama Hendra (31) ditemukan tewas di kamar indekosnya di daerah Prawirodirjan RT 41/13 di Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Pria kelahiran Aceh itu diduga meninggal dunia karena penyakit HIV.
ADVERTISEMENT
Pemilik kos, Sri Wulan (74), menemukan korban sudah meninggal dunia di kamar kosnya pada Rabu (12/6) siang. Ia menjelaskan, korban sendiri baru menempati kos itu selama satu bulan terakhir.
Kepada Sri, Hendra mengaku bekerja sebagai marketing di salah satu mal daerah Yogyakarta.
“Orangnya datang baik-baik saya kira tidak punya penyakit. Datang segar bugar,” ujar Sri saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/6).
Lokasi tewasnya penghuni kos yang diduga menderita HIV di Warga RT 41 RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sri bercerita awalnya dia menawarkan ngekos selama satu tahun. Namun, korban hanya menawar untuk sewa selama tiga bulan. Korban yang hidup sebatang kara lantaran bapak ibunya hanyut saat tsunami di Aceh itu akhirnya membuat Sri memperbolehkannya.
Sementara itu, anak Sri, Wulantari Handayani (50) mengaku selama sebulan Hendra tinggal, ia sudah melihat korban dua kali bolak-balik ke rumah sakit. Ia baru mengetahui korban diduga menderita HIV berdasarkan keterangan pihak kepolisian dan puskesmas.
ADVERTISEMENT
“Ini (kamar kos) belum dibersihkan. Dari polisi dan puskesmas katanya HIV. Ini nunggu sterilisasi kamarnya,” kata dia.
Tari mengungkapkan keluarganya sempat menaruh curiga karena mencium bau tak sedap di sekitar rumahnya. Ia juga awalnya tak curiga bau itu berasal dari jasad korban. Sebab, beberapa hari lalu ia masih sempat mendengar Hendra batuk-batuk di kamarnya.
“Biasanya kan kalau di kamar batuk-batuk masih ada kehidupan. Mungkin sudah tandon (menyimpan) makanan karena tidak pernah keluar (kamar),” ujar Tari.
ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
Karena sudah berhari-hari korban tak keluar kamar, Tari lalu melapor ke pihak RT/RW. Tak selang berapa lama polisi juga akhirnya datang.
Rupanya, pintu kamar korban dalam kondisi tidak terkunci dan ditemukan sudah tak bernyawa.
ADVERTISEMENT
“Kemungkinan waktu itu baru (meninggal), tubuhnya belum kaku,” ucap dia.
Sementara itu, Kapolsek Gondomanan AKBP I Nengah Lotama membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan temuan polisi, pihaknya menerima barang bukti hasil rekaman medis RS Panti Rapih tertanggal 10 Mei 2019 bahwa korban menderita HIV.
“Kalau itu kewenangan puskesmas, dokternya yang periksa kemarin katanya dia punya penyakit kaya gitu (HIV). Dia meninggalnya karena sakit,” ungkap Lotama saat dihubungi.