Seorang Pria Tikam Anak-anak di Halte Bus Jepang, 19 Orang Terluka

28 Mei 2019 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan identifikasi di lokasi penikaman di Kawasaki, Jepang, Selasa (28/5). Foto: Kyodo via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan identifikasi di lokasi penikaman di Kawasaki, Jepang, Selasa (28/5). Foto: Kyodo via REUTERS
ADVERTISEMENT
Penikaman massal terjadi di Jepang. Pelaku seorang pria menikam warga yang tengah antre di halte bus. Sedikitnya 19 orang terluka, kebanyakan anak-anak yang sedang berangkat sekolah.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, peristiwa ini terjadi di tengah kesibukan warga pada Selasa pagi (28/5) di kota Kawasaki, sekitar 17 km sebelah baratdaya Tokyo.
Menurut saksi, pelaku yang berusia antara 40 dan 50-an itu tiba-tiba menikam orang-orang di halte bus dengan dua pisau. Warga langsung berlarian, beberapa korban ditemukan di taman dekat halte.
Petugas melakukan identifikasi di lokasi penikaman di Kawasaki, Jepang, Selasa (28/5). Foto: Kyodo via REUTERS
"Saya melihat seorang pria terbaring dekat halte dalam keadaan berdarah...Saya juga melihat anak-anak sekolah terbaring di tanah. Ini permukiman yang tenang, mengerikan melihat hal ini," kata seorang saksi kepada kantor berita NHK Jepang.
Belum dikonfirmasi apakah ada korban tewas. Namun dua korban anak-anak dan seorang dewasa dilaporkan tidak memiliki tanda-tanda vital kehidupan.
Pelaku ditangkap di tempat dengan luka tusuk serius. Menurut media Jepang, dia menikam dirinya sendiri di bahu.
Petugas melakukan identifikasi di lokasi penikaman di Kawasaki, Jepang, Selasa (28/5). Foto: Kyodo via REUTERS
Peristiwa kali ini mengejutkan Jepang. Pasalnya negara itu memiliki angka tindak kejahatan bersenjata terendah di antara negara-negara maju lainnya dan penyerangan massal jarang terjadi.
ADVERTISEMENT
Namun beberapa kali kasus penikaman terjadi di negara itu. Pada 2010, seorang pria menikam anak-anak di bus sekolah dan bus umum, melukai puluhan orang.
Pada 2018, penikaman yang menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya terjadi di atas kereta cepat Jepang. Akibat peristiwa ini, jawatan kereta Jepang meningkatkan keamanan.