Aksi solidaritas Salim Kancil

Seperti Utang, Ancaman Harus Dibayar Tuntas (2)

7 Oktober 2021 16:21 WIB
·
waktu baca 7 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salim Kancil dihajar bertubi-tubi dengan bambu, balok kayu, batu, sampai cangkul. Pakaiannya tercabik-cabik. Darah mengalir dari kepalanya yang koyak. Ia lalu diarak ke Balai Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, untuk disetrum dan dihajar lagi.
Di Balai Desa, ia disiksa disaksikan puluhan murid TK yang ketakutan. Setelahnya, ia diseret ke pemakaman untuk lanjut dianiaya sampai tewas. Mengapa Salim Kancil dibunuh sedemikian sadis di hari terang, di hadapan banyak orang?
kumparan menelusuri kembali kejahatan brutal terhadap Salim Kancil dari sudut berbeda, dan menuturkannya secara terperinci dari momen ke momen. Inilah pembunuhan berencana yang benar-benar biadab. Langganan kumparan+ untuk menyimak selengkapnya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten