Serang Kantor LSM Palestina, Tentara Israel Ambil 5 Komputer

20 September 2019 2:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Israel di Tepi Barat Foto: Reuters/Mohamad Torokman
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Israel di Tepi Barat Foto: Reuters/Mohamad Torokman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tentara Israel menggerebek kantor-kantor Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Palestina Kamis pagi waktu setempat. Direktur kelompok hak tahanan asal Palestina (Addameer), Sahar Francis, mengatakan operasi tentara Israel itu untuk menghancurkan aktivisme damai.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Francis menjelaskan, Tentara Israel memaksa masuk ke kantor kelompok pendukung hak tahanan di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki sekitar pukul 02:00 pagi. Tidak ada staf di kantor pada waktu itu, namun pasukan Israel menyita peralatan senilai ribuan dolar, termasuk lima komputer.
"Mereka menggeledah seluruh kantor," kata Francis.
Francis menyebut, penyerangan ini adalah kali kedua setelah pertama terjadi pada tahun 2012. LSM Addameer adalah kelompok masyarakat sipil yang mendokumentasikan dugaan pelecehan di penjara-penjara Israel. Saat itu, mereka juga menyita komputer.
"Kami tidak pernah mendapatkan kembali barang-barang yang mereka curi pada 2012, meski mengajukan permintaan," katanya.
Wakil Direktur Amnesty International Timur Tengah Saleh Higazi mengutuk serangan Tentara Israel itu. Dia menilai tindakan itu upaya Israel untuk menghancurkan aktivisme damai dan membungkam LSM.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah serangan jahat dan diperhitungkan yang dirancang untuk membatasi pekerjaan hak asasi manusia Addameer yang vital," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kantor LSM tersebut berada di bagian Tepi Barat yang secara teritorial berada di bawah kendali penuh Palestina, tetapi tentara Israel secara rutin melakukan penggerebekan di daerah-daerah tersebut
LSM Addameer bergerak untuk mendukung hak tahanan Palestina di penjara Israel maupun Palestina. Namun, aktivis sayap kanan Israel menuduh Addameer terkait dengan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel.