Serangan Balas Dendam AS di Irak Tewaskan Komandan Militan Pro-Iran

8 Februari 2024 19:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang menyaksikan sebuah kendaraan yang terkena serangan drone, yang dilaporkan menewaskan tiga orang termasuk dua pemimpin kelompok pro-Iran, di Baghdad, Irak, Rabu (7/2/2024). Foto: Murtaja Lateef/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang menyaksikan sebuah kendaraan yang terkena serangan drone, yang dilaporkan menewaskan tiga orang termasuk dua pemimpin kelompok pro-Iran, di Baghdad, Irak, Rabu (7/2/2024). Foto: Murtaja Lateef/AFP
ADVERTISEMENT
Serangkaian serangan balas dendam Amerika Serikat atas kematian tiga prajuritnya di pangkalan militer perbatasan Yordania dan Suriah pada 28 Januari lalu masih berlanjut.
ADVERTISEMENT
Terbaru, serangan drone AS telah menewaskan komandan senior dari kelompok militan pro-Iran, Hizbullah Khateeb, serta beberapa orang lainnya di Ibu Kota Irak, Baghdad, pada Rabu (7/2).
Dikutip dari AFP, pengerahan serangan ke Baghdad dikonfirmasi oleh Komando Pusat AS (Centcom).
"Komandan yang terbunuh pada hari Rabu dijadikan target sebagai tanggapan menyusul serangan terhadap anggota pasukan AS," bunyi pernyataan Centcom.
Tanpa memberikan bukti lebih lanjut, Centcom dalam pernyataannya menyebut, komandan Hizbullah Khateeb itu telah mengambil peran dalam serangan ke pangkalan militer AS di dekat Yordania.
"Serangan tersebut menewaskan seorang komandan Hizbullah Kataeb yang bertanggung jawab atas perencanaan langsung dan ikut serta dalam serangan terhadap pasukan AS di wilayah itu," jelasnya.
Orang-orang menyaksikan sebuah kendaraan yang terkena serangan drone, yang dilaporkan menewaskan tiga orang termasuk dua pemimpin kelompok pro-Iran, di Baghdad, Irak, Rabu (7/2/2024). Foto: Murtaja Lateef/AFP
Salah seorang anggota Hizbullah Khateeb mengkonfirmasi, target yang dimaksud AS adalah Abu Baqr al-Saadi. Selama ini, dia bertanggung jawab atas arsip militer di Suriah.
ADVERTISEMENT
Koalisi yang sebagian besar terdiri dari paramiliter pro-Iran yang saat ini terintegrasi ke dalam pasukan keamanan reguler Irak, Hashed al-Shaabi, juga mengkonfirmasi kematian Saadi.
Pihak Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan, total terdapat tiga orang — dua pejabat tinggi Hizbullah Khateeb dan sopir mereka, tewas dalam serangan drone AS di Machtal, bagian timur Baghdad.
AS menganggap Hizbullah Khateeb sebagai kelompok teroris yang kemungkinan besar terlibat dalam serangan 28 Januari. Oleh karenanya, Washington menegaskan tak akan segan untuk melanjutkan operasi militernya di Timur Tengah.
"Amerika Serikat akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami. Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban dari mereka yang mengancam keselamatan pasukan kami," jelas Centcom.
ADVERTISEMENT