Serangan Peretasan Makin Masif, Novel Baswedan hingga Febri Diansyah Jadi Korban

21 Mei 2021 9:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peretasan komputer. Foto: HypnoArt via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peretasan komputer. Foto: HypnoArt via Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejumlah aktivis antikorupsi hingga beberapa mantan pimpinan KPK mengalami serangan peretasan beberapa waktu lalu. Serangan ini bersamaan saat diskusi ICW bersama para eks pimpinan KPK menyikapi Tes Wawasan Kebangsaan dan nasib 75 pegawai.
ADVERTISEMENT
Kini, serangan peretasan semakin masif. Kini peretasan mulai menyasar para pegawai KPK yang akhir-akhir ini sering bersuara lantang mempertanyakan TWK
Sujanarko saat mengikuti tes wawancara dan uji publik capim KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis, (29/8). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Termasuk di antaranya Novel Baswedan dan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko. Keduanya masuk dalam daftar 75 pegawai yang tak lulus TWK.
Keduanya pun aktif mempertanyakan kebijakan Ketua KPK Firli Bahuri soal TWK hingga SK yang menonaktifkan 75 pegawai. Mereka pun melaporkan Firli dan pimpinan lain ke Dewas KPK hingga Ombudsman.
Saat ini, keduanya menjadi korban peretasan. Novel Baswedan menyebut akun aplikasi Telegram miliknya yang diretas dan masih belum bisa dipulihkan.
Namun menurut Novel Baswedan, rekannya yang lain ada yang kena retas aplikasi WhatsApp.
"Kalau saya hanya Telegram. Yang lain dari juga WA-nya dan barangkali ada yang lain juga, saya enggak tahu persis," ujar Novel, Jumat (21/5).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Penyidik senior KPK ini khawatir akun yang diretas itu kemudian disalahgunakan. Hal tersebut yang membuatnya mengumumkan soal adanya peretasan di akun media sosial miliknya.
ADVERTISEMENT
"Itu yang saya khawatirkan, maka saya umumkan," ujar dia.
Secara terpisah, mantan juru bicara KPK Febri Diansyah dalam akun media sosialnya juga mengumumkan akun WhatsApp miliknya sempat tidak bisa diakses. Ia merupakan salah satu pihak yang bersuara keras soal polemik TWK ini.
"Akun WA saya barusan tidak bisa diakses. Jika ada pesan yang saya kirimkan saat ini, itu bukan dari saya," ujar Febri dalam akun Twitter miliknya.
Febri Diansyah mengangkat kartu identitas pegawai KPK usai menyampaikan pengunduran dirinya sebagai pegawai dari lembaga anti korupsi tersebut di gedung KPK, Kamis (24/9). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
"Sebelumnya ada incomplete login di akun Telegram saya," kata Febri yang diunggah pada sekitar pukul 23.20 WIB, Kamis malam.
Ia pun menegaskan akun WhatsApp miliknya sudah menggunakan two step verification, touch ID password, dan fitur keamanan lain. Namun tetap akun miliknya sempat tidak bisa diakses.
ADVERTISEMENT
Pada sekitar pukul 08.52 WIB Jumat pagi, Febri mengumumkan bahwa dia sudah bisa mengakses kembali akun WhatsApp miliknya.
"Pagi ini saya sudah bisa hubungi sejumlah teman di kontak WA. Alhamdulillah," ujar dia.
"Saya dengar, WA/Telegram sejumlah teman yang advokasi antikorupsi juga mengalami hal yang sama. Semoga ada keseriusan pihak yang berwenang untuk memastikan perlindungan hak komunikasi dan data pribadi warga," imbuh Febri.
Sebelumnya dikabarkan bahwa dua mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto pun menjadi korban peretasan. Sejumlah staf ICW juga turut menjadi korban.
Bahkan, akun Gojek salah satu staf ICW turut kena retas. Pihak yang meretas kemudian diduga membombardir staf ICW itu dengan sejumlah layanan jasa dalam Gojek. Termasuk GoCar, GoRide, hingga GoFood.
ADVERTISEMENT