Serangan Udara Israel di Rafah dan Gaza Tengah Tewaskan 20 Warga Palestina

19 Maret 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina berkumpul di dekat kawah di lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Rafah, Jalur Gaza, Minggu (18/2/2024). Foto: Mohammed Salem/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina berkumpul di dekat kawah di lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Rafah, Jalur Gaza, Minggu (18/2/2024). Foto: Mohammed Salem/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setidaknya 20 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, dan di wilayah Gaza tengah, Selasa (19/3) dini hari waktu setempat. Kota ini adalah tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi setelah tempat tinggal mereka di Gaza digempur oleh pasukan penjajah Israel sejak Oktober tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, 14 orang korban tewas berasal dari serangan yang menargetkan kawasan perumahan dan apartemen di Rafah. Dalam serangan ini, puluhan orang juga terluka.
Sementara itu, enam orang korban tewas lainnya berasal dari serangan udara lain yang menyasar sebuah rumah di kamp pengungsian Al-Nuseirat yang berada di Gaza tengah. Di Kota Deir Al-Balah yang terletak di Gaza tengah, suara ledakan bercampur yang bercampur dengan guntur dan hujan menambah penderitaan para pengungsi.
"Kami tak bisa lagi membedakan suara guntur dan bom," kata ayah lima anak yang mengungsi di Deir Al-Balah, Shaban Abdel-Raouf, dilansir Reuters, Selasa (19/3).
Gempuran Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat telah memasuki bulan ke-enam. Akibat serangan ini, lebih dari 31 ribu warga Gaza telah, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan Ramadan, muncul negosiasi agar ada gencatan senjata. Pada Senin (18/3), delegasi dari Israel terbang ke Qatar--yang menjadi mediator--untuk mendiskusikan hal ini.
"Kami menantikan kabar baik dari Qatar. Apakah gencatan senjata kali ini akan terjadi? Akankah mereka mencapai kesepakatan? Lebih dari 2 juta orang di Gaza berdoa," tutup Abdel-Raouf.