Serba-serbi Debat Cawapres AS: Rasialisme hingga China Disalahkan soal Corona
ADVERTISEMENT
Debat Cawapres Amerika Serikat (AS ) digelar Utah, Rabu (7/10) malam waktu setempat, dengan moderator Susan Page. Kandidat cawapres dari Partai Demokrat Kamala Harris dan cawapres dari Partai Republik Mike Pence hadir langsung dalam debat ini.
ADVERTISEMENT
Berbagai isu dibahas dalam debat ini, mulai dari isu virus corona , vaksin, hingga masalah rasialisme. Masing-masing kandidat cawapres pun saling menyampaikan pandangannya.
Berikut kumparan merangkum serba-serbi debat cawapres AS:
Soal Corona, Mike Pence Sebut Trump Utamakan Kesehatan
Debat dibuka dengan pembahasan masalah virus corona. Cawapres dari Partai Republik Mike Pence menjelaskan, Presiden Donald Trump dalam mengatasi pandemi selalu mengutamakan kesehatan warga.
"Saya ingin masyarakat AS tahu, sejak hari pertama Presiden Donald Trump menempatkan kesehatan warga AS ditempat pertama," ucap pria yang kini masih menjabat sebagai Wapres AS ini.
Sementara rivalnya, Kamala Harris, menyebut pemerintahan di bawah Trump tidak mampu menangani pandemi virus corona secara baik. Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus pada tracing kontak, pemeriksaan, dan memastikan vaksin gratis.
ADVERTISEMENT
Kamala Harris Tolak Vaksin Corona dari Trump
Debat semakin memanas saat membahas masalah vaksin corona. Kandidat cawapres dari Partai Demokrat Kamala Harris menyampaikan penolakannya terhadap upaya Trump menyediakan vaksin corona sebelum Pemilu pada November nanti.
Menurutnya, jika vaksin corona tersedia dalam waktu dekat namun tak sesuai anjuran para ahli maka lebih baik ditolak.
“Jika (Ketua CDC) Dr. Fauci, jika para dokter memberi tahu kami bahwa kita akan menerimanya, saya akan menjadi orang pertama yang mengantre. Tentu saja, ” kata Harris.
“Tapi jika Donald Trump menyuruh kita untuk melakukannya, saya tidak akan menerimanya,” lanjutnya.
Mike Pence Salahkan China soal Corona
Perseteruan antara AS-China turut dibahas dalam debat, termasuk peran China terhadap pandemi virus corona. Pence secara gamblang langsung menyalahkan China soal penyebaran virus corona dan tak ada hubungannya dengan AS.
ADVERTISEMENT
Hal ini sama seperti yang kerap dituduhkan Trump ke China karena harus bertanggung jawab atas virus corona.
"China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak terlibat langsung dengan rakyat Amerika. Mereka tidak mengizinkan personel kami ke China untuk mendapatkan informasi tentang virus corona hingga pertengahan Februari," kata Pence.
Sementara, Kamala Harris menganggap pendekatan yang dilakukan Trump ke China membuat rakyat AS merugi.
Mike Pence Jelaskan Dugaan Klaster Corona di Gedung Putih
Isu debat mulai membahas ke arah dugaan klaster penularan virus corona di Gedung Putih. Klaster ini diduga muncul karena acara pengumuman calon Hakim Agung, Amy Coney Barrett, yang digelar Trump di Rose Garden, Gedung Putih, pada 26 September lalu.
ADVERTISEMENT
Mike Pence membela keputusan Gedung Putih untuk mengadakan acara besar di Rose Garden tersebut. Ia menegaskan orang yang hadir sudah menjalani pemeriksaan virus corona dan mematuhi protokol sesuai arahan CDC.
Kamala Harris pun membalas dengan menyatakan Trump telah berbohong kepada publik dengan berulang kali meremehkan virus corona. Hal ini terbukti usai Trump dan Ibu Negara Melania Trump positif virus corona usai acara itu.
Adu Argumen Isu Rasialisme
Di luar isu virus corona, debat cawapres AS juga membahas soal isu rasialisme. Ini bermula saat Kamal Harris menyinggung pembunuhan pria kulit hitam, George Floyd, di masa kepemimpinan Trump-Pence.
Harris menuding ada rasialisme yang sistemik di AS dan hak hukum yang tak pernah dirasakan warga kulit hitam. Tudingan ini pun dibantah Pence.
ADVERTISEMENT
"Anggapan yang kalian dengar secara terus menerus dari Joe Biden dan Kamala Harris bahwa Amerika secara sistemik rasis, bahwa, seperti yang dikatakan Joe Biden, penegakan hukum memiliki bias terhadap minoritas, merupakan penghinaan besar bagi penegakan hukum," Kata Pence.
Haris pun kemudian tak terima dengan bantahan Pence yang. Ia pun memberi contoh lain gagalnya penegakan hukum, seperti pelecehan dan pembunuhan terhadap anak-anak saat menjadi Jaksa Agung,
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona