Serba-serbi Gus Yahya Terima Dubes Ukraina dan Rusia: Update Situasi Terkini

9 Maret 2022 6:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva bertemu dengan ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Selasa (8/3/2022).  Foto: Twitter/RusEmbJakarta
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva bertemu dengan ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Selasa (8/3/2022). Foto: Twitter/RusEmbJakarta
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (7/3).
ADVERTISEMENT
Selain menerima Vasyl Hamianin, Gus Yahya juga kedatangan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, pada Selasa (8/3) pagi.
Ada sejumlah hal yang dibahas oleh mereka. Berikut kumparan merangkumnya:

Putin Harus Segera Hentikan Perang

Saat menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin tersebut, Gus Yahya menyerukan agar kekerasan di Ukraina segera dihentikan.
“Atas nama NU, saya menyeru kepada Rusia, kepada Presiden Putin, untuk menghentikan segera perang ini, gencatan senjata sekarang juga,” kata Gus Yahya dikutip dari laman NU.
“NU akan berusaha melakukan apa pun untuk membantu,” tambah dia.
Gus Yahya mengatakan, masalah di Ukraina bukan hanya persoalan antara dua negara. Tetapi menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat Internasional.
ADVERTISEMENT
“Saya menyeru kepada masyarakat internasional untuk segera bangkit dan bersama-sama melakukan sesuatu untuk menghentikan krisis ini,” kata Gus Yahya.
Relawan menyiapkan makanan untuk penduduk setempat dan anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina di dapur lapangan, di Kiev, Ukraina, Senin (7/3/2022). Foto: Vadim Ghirda/AP Photo
Gus Yahya menuturkan, PBNU telah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rusia. Surat tersebut berisi permohonan untuk mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang.
“Kita masih menunggu apa yang akan dilakukan,” ujar dia.
Gus Yahya menuturkan, PBNU terus mencari jalan agar dapat terhubung dengan mufti Rusia.
“Nanti kita akan membahas apa yang bisa kita lakukan bersama-sama,” kata dia.
Sementara Dubes Hamianin menjelaskan kondisi terkini pasca invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari. Ia menyebut konflik yang terjadi di sana merupakan sebuah bencana kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
“Apa yang terjadi di Ukraina saat ini adalah bencana kemanusiaan,” kata Hamianin.
Menurutnya, dengan alasan apa pun, perang tidak bisa dibenarkan. Untuk itu, ia meyakini komunitas dunia harus bersatu demi menghentikan invasi Rusia ke Ukraina. Hanya persatuan yang dapat membawa perdamaian, stabilitas dan pembangunan dunia.
“Tidak ada yang bisa membenarkan perang, tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil, tidak ada yang bisa membenarkan kejahatan terhadap kemanusiaan,” ucap Hamianin.
“Itu lah mengapa kami menyerukan kepada komunitas dunia, masyarakat, kepada media, kepada organisasi keagamaan, komunitas agama, untuk berdiri dan mengakhiri perang ini,” tambah dia.
Lebih lanjut, ia berharap umat Islam di Indonesia, khususnya NU, mendoakan agar invasi Rusia bisa segera berakhir.
ADVERTISEMENT
“Setiap nyawa berharga. Jadi, saya sangat berharap NU dan umat Islam di Indonesia akan memberikan kami doa untuk segera mengakhiri ini,” tutup Hamianin.
Petugas berjaga selama protes anti-perang di St Petersburg, Rusia, Minggu (6/3/2022). Foto: Valentin Yegorshin/TASS/via REUTERS

Dubes Rusia Jelaskan soal Situasi Ukraina ke Gus Yahya

Dalam pertemuan di kantor PBNU di Jakarta Pusat itu, keduanya membahas kerja sama bilateral termasuk prospek kerja sama antara organisasi Islam terbesar di Indonesia itu dengan organisasi-organisasi Islam yang ada di Rusia.
Selain hubungan bilateral, pertemuan tersebut juga membahas situasi terkini yang terjadi di Ukraina. Dalam dua pekan terakhir Rusia menggelar operasi militer di Ukraina.
"Dubes menyampaikan pandangan Rusia terhadap situasi di Ukraina," kata Atase Pers Kedubes Rusia di Indonesia, Denis Tetiushin, kepada kumparan.
Meski demikian, Tetiushin tidak mengungkap dengan detail mengenai pandangan apa yang disampaikan Vorobieva ke Gus Yahya.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Foto: PBNU

Kala Dubes Ukraina Pakai Peci dan Beri Bingkisan Al-Quran ke Gus Yahya

Penampilan Hamianin saat ke kantor PBNU menarik perhatian. Ia mengenakan peci hitam sejak pertama kali memasuki ruang pertemuan dengan Ketum PBNU Gus Yahya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hamianin juga mengenakan kemeja putih rapi dengan aksen bordir di bagian kerah dan pergelangan tangan.
Ia menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan kunjungan ke PBNU.
“Saya berterima kasih kepada KH Yahya atas kesempatan ini,” kata Hamianin dikutip dari laman NU.
“Saya juga berterima kasih kepada komunitas muslim Indonesia yakni NU atas dukungan moral dan doanya,” imbuh pria kelahiran Desember 1971 itu.
Hamianin kemudian memberikan beberapa bingkisan kepada Gus Yahya. Ia memberikan sebuah koin bercorak masjid keluaran Bank Nasional Ukraina.
Hamianin menjelaskan, corak masjid pada koin tersebut adalah Masjid Han Ozbek. Sebuah masjid tertua di Krimea berusia 700 tahun yang dibangun pada masa pemerintahan Uzbeg Khan pada 1314 M.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah koin bank nasional dan ini adalah masjid tertua di Ukraina. 700 tahun,” jelas dia.
Hamianin juga menyerahkan sebuah pigura yang berisi Syair Perahu karya ulama sufi Hamzah Fansuri dan Al-Qur’an cetakan Yordania.
Sementara Gus Yahya cukup terkesima atas pemberian oleh Dubes Hamianin. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Masyaallah, terima kasih banyak. Ini sangat indah,” kata Gus Yahya seraya menerima Al-Qur’an berukuran besar tersebut.
Gus Yahya menuturkan, PBNU telah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rusia. Surat tersebut berisi permohonan untuk mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang.
Gus Yahya menuturkan, PBNU terus mencari jalan agar dapat terhubung dengan mufti Rusia.
ADVERTISEMENT
“Nanti kita akan membahas apa yang bisa kita lakukan bersama-sama,” kata dia.