Serba-serbi Jaksel dalam Data, Kota dengan Persebaran Corona Tertinggi di RI

24 Maret 2020 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang kereta MRT Jakarta duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antarpenumpang di Stasiun MRT Blok M, Jakarta.  Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang kereta MRT Jakarta duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antarpenumpang di Stasiun MRT Blok M, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Jakarta Selatan (Jaksel) merupakan kota dengan kasus positif corona tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta per 23 Maret 2020, ada 84 kasus positif corona di kota administratif tersebut.
ADVERTISEMENT
Total jumlah positif corona di Indonesia sendiri kini mencapai 575 kasus. Artinya, 14,5 persen dari seluruh kasus positif corona di Indonesia berasal dari Jaksel.
"Menurut pemetaan (kasus corona), menunjukkan indikasi paling rawan (ada) di Jakarta Selatan," ucap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/3)
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Fakta yang dibeberkan Jokowi itu sebetulnya tak begitu mengejutkan. Itu karena, kasus corona di Indonesia untuk pertama kalinya memang ditemukan di Jaksel.
Bermula dari sebuah pesta dansa di Restoran Amigos, Kemang, dua orang dinyatakan positif corona. Kasus ini terungkap pada 2 Maret 2020.
Maka, tak mengherankan pula jika kini pemerintah tancap gas untuk menggelar rapid test di Jaksel.
Sejak Jumat (20/3), tes massal terus dilakukan secara berkelanjutan. Sasarannya orang dalam pengawasan (ODP) yang memiliki kontak dengan pasien positif. Kota itu kini merupakan prioritas.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih memahami seperti apa Jaksel bertumbuh, kumparan merangkum sejumlah fakta menarik mengenai kota administratif seluas 141,3 km persegi tersebut.
Demografi Penduduk
Dibandingkan dengan kota administratif lain, Jaksel menempati urutan ketiga dengan jumlah populasi terbanyak. Jumlah penduduk Jaksel pada tahun 2019 mencapai 2.264.699 jiwa.
Dari jumlah itu, BPS mencatat bahwa Jaksel memiliki 585.249 rumah tangga (keluarga inti). Ada empat anggota keluarga di tiap-tiap keluarga di Jaksel.
Lalu bagaimana dengan jumlah penduduk Jaksel menurut jenis kelamain dan usia?
Laporan BPS tahun 2020 tak merinci bagaimana jumlah penduduk Jaksel menurut variabel tersebut. Namun dalam laporan BPS 2019, populasi terbanyak di Jaksel ada di rentang 30-34 tahun.
Hingga 23 Maret 2020, ada 49 orang yang meninggal karena corona di Indonesia. Sebanyak 60 persen dari yang meninggal itu berusia di atas 60 tahun.
ADVERTISEMENT
Di Jaksel, orang yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 182.153 jiwa. Mereka inilah yang begitu rentan terkena corona akibat daya tahan tubuh yang sudah mulai menurun.
Kota dengan Segudang Hiburan
Jaksel bukanlah sekadar kota administratif. Lebih dari itu, Jaksel juga lekat dengan cerita tentang anak gaul Jakarta. Sejak tahun 1990-an, ada sejumlah karya sastra yang mengisahkan bagaimana manisnya kehidupan di Jaksel.
Novel berjudul ‘Lupus’ dan ‘Olga’ karya Hilman Hariwijaya, misalnya, bercerita tentang kehidupan di Blok M. Persisnya tentang bagaimana kawula muda berkumpul menghabiskan waktu.
Blok M Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Belum lagi ‘Catatan si Boy’ yang disiarkan di Radio Prambors. Kisah si Boy yang menghabiskan waktu di sepanjang Jalan Melawai, Blok M, begitu mempengaruhi gaya anak muda saat itu.
ADVERTISEMENT
Bahkan untuk saat ini, Jaksel lebih banyak lagi memiliki tempat hiburan lain. Kawasan Senopati dan Kemang misalnya.
Berdasarkan data yang dirilis Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2016, Jaksel merupakan kota dengan tempat hiburan terbanyak di Jakarta. Ada 253 wajib pajak tempat hiburan yang terdaftar di kota tersebut. Ini merupakan data terakhir yang dirilis pemprov di situs data.jakarta.go.id.
Dari segi bisnis, Jaksel memang tampak menjanjikan. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi tertinggi di Indonesia periode kuartal III (Juli-September) tahun 2019 ditempati Jaksel dengan nilai Rp 24,5 triliun.
Gaji Warga Jaksel
Maraknya tempat hiburan di Jaksel kini menimbulkan pertanyaan baru. Sebenarnya berapa, sih, rata-rata gaji warga Jaksel?
ADVERTISEMENT
Menurut laporan BPS berjudul ‘Provinsi DKI Jakarta dalam Angka’ (2020), rata-rata penghasilan warga Jaksel di sektor formal mencapai Rp 4.489.110 per bulan.
Jumlah ini bukanlah yang tertinggi di Jakarta. BPS mencatat, Jaktim yang memiliki rata-rata penghasilan tertinggi dengan nominal Rp 4.719.561.
Suasana Job Fair Indonesia Career Expo Jakarta 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (16/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Di sektor informal, penghasilan rata-rata warga Jaksel mencapai Rp 2.563.540. Ini juga bukanlah yang tertinggi di Ibu Kota. Itu karena, ada Jakarta Barat yang rata-rata penghasilan per bulan mencapai Rp 3.076.637.
Punya Kampus Terbanyak di DKI
Masih berdasarkan data yang sama, Jaksel memiliki kampus terbanyak di DKI Jakarta. Ada 2 kampus negeri dan 95 kampus swasta yang berada di kota administratif tersebut
Ilustrasi mahasiswa. Foto: Deshana/kumparan
Berbicara soal jumlah mahasiswa, kampus negeri dan swasta di Jaksel masing-masing mencapai 15.536 orang dan 231.538 orang. Sementara di Jaktim, jumlah mahasiswa negeri dan swasta masing-masing mencapai 31.802 orang dan 110.811 orang.
ADVERTISEMENT
Punya rumah sakit Terbanyak
Selain memiliki jumlah tempat hiburan dan kampus terbanyak di DKI, Jaksel juga rupanya memiliki fasilitas rumah sakit terbanyak. Hal ini dapat dilihat dalam laporan BPS yang sama.
Ada 36 rumah sakit, 14 rumah sakit khusus, 7 rumah sakit bersalin, 72 puskesmas, 334 klinik, dan 1.263 posyandu di Jaksel. Dari segi jumlah, posyandu yang dimiliki Jaksel juga merupakan yang terbanyak di DKI Jakarta.
Dari segi tenaga kesehatan, Jaksel memiliki 3.183 dokter, 5.168 perawat, 1.242 bidan, 999 tenaga farmasi, dan 203 ahli gizi. Jumlah dokter di Jaksel masih kalah dengan Jakarta Pusat yang memiliki 3.194 dokter.
Jumlah Perokok di Jaksel
Erat kaitannya dengan kesehatan, Jaksel tercatat memiliki jumlah perokok terbesar kedua di DKI Jakarta. Hal ini dapat dilihat dalam rentang usia 15-24, -25-34, dan 35-44.
ADVERTISEMENT
Pada rentang usia 15-24 tahun, misalnya, ada 9,77 persen warga Jaksel yang merokok. Jumlah lebih banyak lagi di rentang 25-34 tahun. BPS mencatat, 28,24 persen warga Jaksel di usia itu merokok. Sementara itu, jumlah perokok tertinggi ada di usia 35-44 tahun, sebanyak 31,36 persen.
Di tengah pandemi corona yang melanda Indonesia, lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengungkapkan, perilaku merokok rupanya dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus corona.
Hal ini sesuai dengan studi di China berjudul ‘Epidemiological and clinical features of the 2019 novel coronavirus outbreak in China’. Dalam studi itu, disebutkan bahwa pasien corona yang memiliki riwayat merokok akan lebih tersiksa saat terinfeksi virus.
=======
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT