Anies Baswedan di Graha BNPB

Setelah 5 Bulan Tutup, Akhirnya Bioskop di Jakarta Akan Kembali Buka

27 Agustus 2020 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjelaskan langkah antisipasi sebaran dan pertahanan di masa pandemi virus corona. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjelaskan langkah antisipasi sebaran dan pertahanan di masa pandemi virus corona. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Bioskop-bioskop di Jakarta akhirnya akan kembali dibuka usai ditutup selama 5 bulan akibat pandemi virus corona. Saat ini, regulasi pembukaan bioskop sedang disusun untuk memastikan aktivitas tetap berjalan sesuai protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan rencana pembukaan bioskop usai diputuskan bersama Satgas COVID-19 nasional.
"Dalam waktu dekat ini kegiatan bioskop di Jakarta akan kembali dibuka," kata Anies saat konferensi pers virtual di BNPB, Rabu (26/8).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Graha BNPB. Foto: BNPB
Setelah dibuka nanti, Anies meminta pengusaha bioskop dan penonton agar patuh menjalani semua protokol kesehatan yang berlaku.
"Protokol kesehatan akan ditegakkan lewat regulasi detail dan pengawasan yang ketat sehingga pelaku industri memberikan jasa tanpa memberikan risiko besar dan bagi warga ketika berkegiatan akan aman," ungkap dia.

Apa alasan Anies mengizinkan bioskop kembali dibuka?

Ilustrasi menonton bioskop. Foto: WANG ZHAO / AFP
Menurut Anies, pembukaan bioskop ini juga telah berdasarkan kajian terkait potensi penularan virus corona dalam sebuah teater. Berdasarkan kajian tersebut, kegiatan di dalam bioskop dinilai berbeda dengan kegiatan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Dari berbagai kajian sesungguhnya disampaikan bahwa ada beberapa keunikan di dalam kegiatan bioskop ini. Yang pertama para penontonnya tidak saling berbicara ini berbeda dengan di restoran, di kafe, di mana satu sama lain justru saling ngobrol. Kalau di bioskop justru semua diam," jelas Anies.
Biasanya, penularan virus corona memang bisa terjadi dari adanya interaksi atau percakapan antara satu orang dengan orang lainnya. Namun, di bioskop, orang cenderung diam menonton dibanding berbicara satu sama lain.
"Kemudian posisinya pun satu arah, semuanya berbicara pada arah yang sama bukan interaksi yang berhadap-hadapan. Jadi ada beberapa nature kegiatan yang agak unik," tuturnya.
Pengunjung menikmati pemutaran film di bioskop 'La Scala' yang akan ditutup di Bangkok, Thailand. Foto: Chalinee Thirasupa / REUTERS
Selain itu, pembukaan bioskop juga disebut sudah dilakukan di 47 negara lainnya. Hal itu lantaran hasil kajian pakar menunjukkan bioskop aman untuk dibuka di tengan pandemi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Korea Selatan yang sempat menjadi negara dengan lonjakan kasus cukup tinggi dikatakan Anies tak pernah menutup bioskopnya.
"Kalau di Korea Selatan selama masa pandemi, termasuk di puncak pandemi mereka di sana, di Korea itu, bioskop tidak ditutup," ujar Anies.

Protokol Corona di Bioskop

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengungkapkan pembukaan bioskop sudah melalui beberapa kajian yang dibuat peneliti. Dari sisi sosial, bioskop merupakan tempat yang potensial untuk meningkatkan imunitas tubuh karena bisa membuat bahagia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Wiku mengingatkan pembukaan bioskop ini tak usah ujug-ujug dilakukan. Sebab, dibutuhkan serangkaian proses memastikan protokol kesehatan dilakukan, mulai dari prakondisi, timing, serta memastikan semua fasilitas siap dan terstruktur.
Lantas, apa saja protokol kesehatan yang mesti dilakukan saat membuka bioskop?
Pertama, Wiku mengingatkan tak semua masyarakat bisa memasuki bioskop. Hanya penonton berusia di atas 12 tahun dan di bawah 60 tahun yang boleh masuk bioskop.
"Mengingat adanya faktor risiko yang ada di masyarakat, kami sarankan yang datang (ke bioskop) adalah masyarakat dengan usia rentang di atas 12 tahun dan di bawah 60 tahun," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia juga meminta warga yang memiliki penyakit bawaan tak datang ke bioskop. Atau warga dengan gejala corona seperti demam dan batuk.
Suasana simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
"Selain itu harus dalam kondisi sehat, tidak ada gejala batuk demam lebih dari 38 derajat, sakit tenggorokan, pilek, flu, bersin dan sesak napas dan harus dijalankan dengan protokol yang ketat," tegasnya.
Kemudian, aturan jaga jarak dan wajib penggunaan masker disertai face shield juga diwajibkan. Penonton bioskop akan terus dipantau untuk selalu mengenakan masker selama menonton film.
"Pembatasan waktu dijaga tidak lebih dari 2 jam di bioskop dan jaga jarak kursi diatur sehingga tidak terjadi kontak dengan pengunjung dan petugas. Tidak boleh makan dan minum selama menonton," kata Wiku.
ADVERTISEMENT
Pengusaha bioskop juga diminta menerapkan sistem pembelian tiket nonton secara online.
Pekerja membersihkan meja saat simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung. Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
Bagi bioskop yang ketahuan melanggar protokol kesehatan, Anies pun tak segan mengancam untuk menutupnya.
"Bila ada kegiatan bioskop yang nanti tidak mengikuti protokol kesehatan, maka langkah yang dilakukan Pemprov DKI cukup sederhana, yaitu menutup kegiatan usahanya,” tegas Anies.
“Jadi semuanya harus disiplin, semuanya mengikuti protokol, bila tidak diikuti maka langsung kita akan lakukan penutupan. Karena Jakarta dari awal kita memprioritaskan nomor satu adalah kesehatan dan keselamatan,” imbuh dia.

Pembukaan Bioskop Dikritik

ADVERTISEMENT
Namun, pembukaan bioskop di Jakarta ini dikritik oleh sejumlah pihak. Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi PAN Zita Anjani tak setuju dengan keputusan Anies, sebab kasus corona di Jakarta masih tinggi.
ADVERTISEMENT
“Ya kalau saya saran tunda dululah, ini kita sedang berjuang lawan COVID, bukan sedang enak-enakan,” kata Zita dalam keterangannya.
Wakil Ketua DPRD DKI, Zita Anjani. Foto: Dok. Partai Amanat Nasional
Apalagi kini positivity rate corona DKI menyentuh angka 10 persen dalam sepekan. Data ini diminta jadi pertimbangan Anies agar menunda pembukaan bioskop.
"Tapi kembali lagi, wewenang di Gubernur. Cuma saya kok teringat waktu itu Pak Anies bilang mengambil keputusan based on data. Sekarang datanya menunjukkan positivity rate 10% di DKI," ucap Zita.
"Dan Pak Gubernur pernah bilang tidak akan segan untuk tarik emergency break. Mudah-mudahan masih ingat ya dengan apa yang disampaikan” tambah dia.
Hingga saat ini, Anies belum mengumumkan tanggal pembukaan bioskop di Jakarta. Anda sudah tertarik menonton di bioskop?
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten