Setelah Ledakan, Kasus Corona di Lebanon Meroket

26 Agustus 2020 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Beirut, Lebanon saat pemadaman listrik. Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Beirut, Lebanon saat pemadaman listrik. Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan bahwa negara itu berisiko kehilangan kendali atas wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran terjadi di tengah krisis ekonomi dan politik setelah ledakan besar di Beirut 4 Agustus lalu.
"Jumlah kasus meningkat pesat, dan jika ini terus berlanjut, kami akan kehilangan kendali atas epidemi ini," kata Diab, dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Pertahanan Tertinggi.
Mengutip Reuters, Lebanon melaporkan 525 kasus harian virus corona dan 12 kematian pada hari Selasa (24/8). Negara itu mengalami lonjakan infeksi menyusul ledakan dahsyat di Beirut.
Petugas medis mengatakan, kasus corona bertambah berlipat ganda dalam dua minggu setelah ledakan, ketika infeksi menyebar di rumah sakit tempat para korban dirawat.
Warga menggunakan masker naik sepeda di tepi panatai Cornich, Lebanon. Foto: REUTERS / Aziz Taher
Pemerintah memberlakukan lockdown parsial pada Jumat (21/8) lalu karena meningkatnya angka infeksi dalam beberapa minggu terakhir setelah ledakan dahsyat di pelabuhan di Beirut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu menurut penjabat Menteri kesehatan Lebanon, Hamad Hassan, mengatakan bahwa kasus corona di negara itu memprihatinkan. Menurutnya kapasitas rumah sakit perlu ditingkatkan untuk membantu mengatasi lonjakan virus corona.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)