Shanghai Diserang Badai Omicron, Catat Rekor 51 Kematian

25 April 2022 12:56 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan unit perumahan selama penguncian virus corona COVID-19 di distrik Jing'an Shanghai, China, Kamis (21/4/2022). Foto: Hector Retamal/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan unit perumahan selama penguncian virus corona COVID-19 di distrik Jing'an Shanghai, China, Kamis (21/4/2022). Foto: Hector Retamal/AFP
ADVERTISEMENT
Kota Shanghai hingga kini tengah berjuang melawan wabah COVID-19 terbesar yang pernah ada di China. Pada Minggu (24/4), Shanghai melaporkan kenaikan 51 kematian baru akibat COVID-19, khususnya varian Omicron.
ADVERTISEMENT
Otoritas kesehatan setempat mengungkapkan bahwa virus menyebar dengan tidak terdeteksi di kota selama sekitar satu minggu. Shanghai mencatat 16.983 kasus virus corona tanpa gejala lokal baru dan laporan terhadap peningkatan jumlah infeksi bergejala yang dikonfirmasi mencapai 2.472.
Kasus kematian akibat COVID-19 kian meningkat. Bahkan tercipta rekor baru dengan 51 kematian di tengah lonjakan kasus Omicron.
“Komisi kesehatan setempat mengatakan 51 orang yang telah meninggal. Semuanya memiliki penyakit mendasar seperti kanker terminal, infark serebral, penyakit koroner dan Alzheimer, rata-rata berusia 84,2 tahun, dengan yang tertua berusia 100 tahun,” dikutip dari Reuters, Senin (25/4).
Shanghai telah melakukan lockdown pada 1 April hingga waktu yang belum ditentukan.
Pihak berwenang di Shanghai kini mendirikan pagar di luar bangunan komplek perumahan di beberapa distrik untuk mencegah orang-orang di daerah lockdown berisiko tinggi memasuki daerah yang berisiko rendah sehingga hal ini memicu kemarahan publik.
ADVERTISEMENT
Pagar-pagar didirikan di area kompleks sebagai penunjuk area tertutup sehingga penduduk dilarang untuk meninggalkan rumah mereka.
Reporter: Rachel Koinonia