Siapa Saja Negara yang Diduga Mendukung Taliban?

16 Agustus 2021 18:06 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taliban kuasai Istana Presiden. Foto: Zabi Karimi/AP
zoom-in-whitePerbesar
Taliban kuasai Istana Presiden. Foto: Zabi Karimi/AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taliban berhasil menguasai Afghanistan. Mereka bahkan telah menduduki Istana Kepresidenan.
ADVERTISEMENT
Setidaknya sudah 20 tahun lamanya berperang, Taliban akhirnya berhasil menguasai Afghanistan sampai ke jantung ibu kota negara. Mereka mengambil alih kekuasaan Pemerintah Afghanistan yang dijaga oleh Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya lewat NATO.
Tentunya Taliban tidak sendirian untuk bisa sampai di titik ini. Ada beberapa negara yang secara tersirat mendukung Taliban.
Siapa saja negara yang katanya mendukung perjuangan yang dilakukan oleh Taliban?
Berikut beberapa di antaranya yang dirangkum kumparan:

Rusia

Dukungan Rusia terhadap Taliban adalah sebuah dukungan tak terduga. Pasalnya, jika mengingat permulaan konflik di Afghanistan, Taliban adalah salah satu pihak yang berusaha mati-matian mengusir Uni Soviet yang kala itu mencoba menginvasi Afghanistan.
Namun, hal tersebut semakin santer berubah usai adanya tudingan yang dilontarkan pihak Amerika Serikat bahwa Rusia telah mempersenjatai Taliban.
ADVERTISEMENT
Meski akhirnya tuduhan tersebut dibantah oleh Rusia maupun Taliban, tuduhan itu sendiri bukan sepenuhnya tak beralasan.
Warga Afghanistan berdiri di pinggir jalan saat menunggu taksi di Kabul pada 15 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
Sebab sebelumnya Rusia diduga telah mempersenjatai Taliban untuk melawan ISIS yang menguasai wilayah Afghanistan
Infografik Negara yang Diduga Pendukung Taliban. Foto: kumparan
.Sebagaimana dilansir BBC (2018), pada tahun 2015 seorang utusan Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, menyatakan bahwa "kepentingan Taliban secara objektif selaras dengan kami dalam pertempuran melawan ISIS."
Adapun intervensi Rusia itu adalah salah satu wujud dari kekecewaan dan kecurigaan Rusia atas Amerika Serikat yang dinilai tidak mampu menstabilkan Afghanistan setelah bertahun-tahun melakukan intervensi di sana.

Pakistan

Sejumlah warga Afghanistan berdesakan untuk mendapatkan token yang dibutuhkan untuk mengajukan visa Pakistan, di Jalalabad, Afghanistan, Rabu (21/10). Foto: Parwiz/REUTERS
Dukungan Pakistan ke Taliban bukan menjadi sesuatu yang baru. Taliban dan Pakistan memang sudah dikenal memiliki hubungan baik antara satu sama lain sejak bahkan sejak Taliban masih berjuang mengusir Uni Soviet dari Afghanistan kala itu.
ADVERTISEMENT
Meski dukungan tersebut tak pernah sekalipun diucapkan terang-terang oleh Pakistan, implikasi dukungan ini dapat terlihat dari bagaimana masyarakat Pakistan mendukung ideologi yang dianut oleh Taliban.
Sejak dahulu tak sedikit warga Pakistan yang secara sukarela mengajukan diri untuk menjadi milisi Taliban.
Bahkan sekarang menurut seorang pakar dari Wilson Center, Michael Kugelmen, yang diwawancarai DW, Pakistan sudah menjadi tempat yang lebih dari sekadar memberikan pejuang Taliban perlindungan, melainkan tempat yang mau memberikan fasilitas medis bagi para milisi Taliban serta bantuan bagi keluarga mereka.
Tentara Pakistan sedang berpatroli di jalan melewati poster Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Islamabad. Foto: AFP/AAMIR QURESHI
Pada Juli 2021, sempat ramai dukungan terang-terangan yang diwujudkan melalui unjuk rasa di Islamabad, Pakistan. massa meneriakkan dukungan terhadap Taliban.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab

Wanita Arab Saudi bekerja di sektor keamanan publik. Foto: Kemendagri Arab Saudi
Tak banyak sebenarnya yang dapat diketahui terkait dukungan Arab Saudi beserta Uni Emirat Arab kepada Taliban. Sebab kebanyakan dukungan yang diberikan lebih bersifat individual atau secara tak langsung.
ADVERTISEMENT
Namun, bentuk dukungan yang paling santer terlihat dari kedua negara ini adalah sebuah pengakuan keberadaan yang diberikan bagi Taliban. Tidak ada negara anggota PBB lainnya di dunia selain Arab Saudi, EUA, dan Pakistan, yang mengakui Taliban saat menguasai Afghanistan dua dekade silam (1996-2001).

Iran

Ilustrasi menentang eksekusi di Iran. Foto: Franck Fife/AFP
Negara berikutnya yang diduga mendukung Taliban adalah Iran. Sama seperti halnya dengan dukungan dari Rusia, dukungan dari Iran adalah sesuatu yang cukup baru.
Pasalnya kedua pihak dapat dikatakan saling bertentangan dalam hal ideologi yang mereka anut. Iran yang menganggap dirinya sebagai pelindung dan pemimpin Syiah, sedangkan Taliban adalah pihak yang mendukung interpretasi Sunni radikal atas Islam.
Namun, atas dasar kepentingan keamanan dan mempertahankan pengaruh Iran di Afghanistan, Iran pun mendukung Taliban. Terutama ketika berjuang melawan ISIS dengan memasok pejuang Taliban dengan senjata yang diperlukan yang kebanyakan dilakukan secara ilegal.
ADVERTISEMENT

Qatar

Kota pencakar langit, Doha, dilihat dari udara. Foto: Pixabay
Qatar merupakan salah satu negara makmur di Timur Tengah. Bagi para pejuang Taliban, Qatar menjadi tempat suaka lainnya seperti Uni Emirat Arab.
Negara ini memiliki sikap yang ramah kepada para pejuang Taliban yang sedang berada di pelarian. Para pelarian Taliban ini dapat berjalan di jalanan Kota Doha, berbelanja, dan berkomuter antara Qatar dengan Pakistan tanpa harus bersembunyi-sembunyi.
Mereka dengan mudah menyatu dengan ribuan diaspora Afghanistan yang juga ada di negara tersebut.
Berdasarkan kabar yang diberitakan BBC, salah satu contoh gestur dukungan yang terlihat adalah upaya Qatar yang memungkinkan perpindahan mantan tahanan Guantanamo dan duta besar Taliban untuk Pakistan, Mullah Abdual Salam Zaif, ke Qatar bersama keluarganya melalui penghapusan nama mereka dari daftar sanksi internasional.
ADVERTISEMENT
Taliban juga memiliki kantor politik di Qatar.

China

Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
China menjadi negara terakhir yang dapat dikatakan sebagai pendukung Taliban. Hal ini ditunjukkan berdasarkan sebuah pertemuan China dengan delegasi Taliban. China meyakini bahwa Taliban akan memainkan peranan penting dalam urusan keamanan dan kestabilan Afghanistan.
Selain itu, gestur dukungan ini juga menjadi upaya lainnya yang dilakukan negeri Tirai Bambu ini untuk memantapkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah secara geopolitik.