Sidak Penanganan Corona Jepara, Ganjar Temukan Pasien Telantar karena RS Penuh

15 Juni 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sidak ke RSUD Kartini Jepara, Selasa (15/6). Foto: Dok. Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sidak ke RSUD Kartini Jepara, Selasa (15/6). Foto: Dok. Pemprov Jateng
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sidak di Kabupaten Jepara, Selasa (15/6). Kegiatan ini untuk melihat penanganan pandemi corona di daerah yang masuk zona merah itu.
Salah satu lokasi sidak adalah RSUD Kartini Jepara. Di lokasi ini, Ganjar menemukan ada pasien yang telantar di depan ruang IGD karena rumah sakit penuh.
Saat Ganjar datang, Direktur Rumah Sakit, Bambang Dwipo, mengatakan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit itu sudah penuh. Bahkan ada pasien COVID-19 yang belum bisa ditangani. "Itu ada yang belum ditangani pak, masih di luar," kata Bambang.
Ganjar pun langsung berjalan ke depan ruangan IGD. Benar saja, ada empat pasien yang dirawat di luar gedung. Keempatnya diduga terkonfirmasi COVID-19.
"Lho, enggak bisa seperti ini pak, ini bahaya. Bapak masih punya ruangan kosong tidak? Kalau tidak, langsung cari rujukan ke rumah sakit lain," tegas Ganjar.
Ganjar pun langsung memerintahkan Kadinkes Pemprov Jateng, Yulianto Prabowo, yang ikut mendampingi untuk menelepon rumah sakit terdekat. Untungnya, di RSUD Kelet masih tersedia tempat tidur sebanyak 30 kamar.
"Langsung dibawa ke sana saja Pak. Ayo sekarang, telepon ambulans bawa ke sana. Saya minta Pak Dirut yang turun langsung," tegas Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sidak ke RSUD Kartini Jepara, Selasa (15/6). Foto: Dok. Pemprov Jateng
Tak hanya pasien yang telantar, ada beberapa keluarga pasien yang mengeluhkan lambatnya penanganan jenazah. Salah satu keluarga bahkan terpaksa menunggu 9 jam untuk pemulasaran keluarganya.
"Saya menunggu sudah dari jam 3 pagi Pak. Tolong Pak, saya minta dipercepat. Kasihan kakak saya," kata salah satu keluarga pasien COVID-19 yang meninggal.
Lagi-lagi, Ganjar langsung memanggil Dirut Rumah Sakit dan perawat yang menangani pasien meninggal. Dari keterangannya, diketahui mereka kekurangan SDM karena jumlah pasien meninggal ada tujuh orang.
"Tolong dicarikan tenaga tambahan, bisa cari ormas atau apa saja untuk pemulasaran. Pak Dirut, tolong SOP nya diperbaiki, saya minta hari ini ada perbaikan," utus Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, Jepara merupakan salah satu daerah yang jadi perhatian selain Kudus, Pati, Demak dan lainnya. Dari sidaknya kali ini, rumah sakit di Jepara mulai penuh.
"Maka kami siapkan rumah sakit lain untuk mendukung. Di RSUD Kelet itu masih ada, 30 ruangan. Saya minta rumah sakit perbaiki SOP," ucapnya.
Ganjar mengatakan, akan memberikan dukungan penuh untuk Jepara dengan fokus untuk penambahan SDM, obat-obatan dan sarana penunjang lainnya.
"Saya mohon dukungan masyarakat, tolong jangan disepelekan. Ayo hindari kerumunan, tempat keramaian, event dan kegiatan lain yang mengundang kerumunan tunda dulu semuanya. Saya mohon masyarakat memberikan dukungan pada nakes kita, karena semua sudah kecapekan bahkan ada yang sudah kena," pungkasnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah