Simpang Siur Kepres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Rp 1.760 Triliun?

29 Mei 2021 22:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Defile Alutsista TNI di HUT TNI ke-74 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Defile Alutsista TNI di HUT TNI ke-74 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan (Kemhan) dikabarkan akan membeli sejumlah alat peralatan dan pertahanan (alpalhankam) untuk memenuhi kebutuhan alutsista.
ADVERTISEMENT
Rencana itu disebut-sebut sudah tertuang dalam draf Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Rencana itu rupanya juga didengar oleh Pengamat Militer Connie Rahakundini. Connie menyebut rencana belanja Kemhan itu memerlukan anggaran sebesar USD 124.995.000.000 atau setara Rp 1.760 triliun.
Connie mengatakan rencana belanja ini merupakan rencana strategis (renstra) 2020-2024. Dia pun mengaku kaget dengan rencana yang dimuat dalam renstra tersebut.
"Dokumen ini namanya renstra khusus 2020-2024. Saya rasanya sering membaca renstra dalam keterlibatan saya dari 2007 ngurusin pertahanan. Tapi, pas saya lihat rentsra itu saya kaget, akhirnya saya dapatkan dokumen itu," kata Connie yang dikutip dalam akun YouTube Akbar Faisal Uncensored, Sabtu (29/5).
Conni Rahakundini Bakrie. Foto: Facebook/Conni Rahakundini Bakrie
Ia mengaku awalnya hanya mendapat informasi soal hal itu. Namun kemudian ia mendapat dokumen soal renstra tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya kaget karena pasal-pasal itu memuat dengan detail angka-angka. Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3. Pokoknya detail. 25 miliar dolar kapan, 100 miliar dolar kapan. Yang intinya adalah harus habis anggaran sebesar itu, yang total tadi saya rupiahkan 1.760 triliun di tahun 2024," ujar dia.
Sebagian dokumen itu pun sempat diperlihatkan. Terutama paparan detail soal rencana kebutuhan (renbut) anggaran tersebut yakni pada Pasal 3 ayat (2). Renbut merupakan pedoman bagi Kemhan dalam melaksanakan pengadaan Alpalhankam pada 5 (lima) Renstra Tahun 2020-2044.
Berikut cuplikannya:
(2) Renbut sejumlah USD124,995,000,000 (seratus dua puluh empat miliar sembilan ratus sembilan puluh lima juta Dolar Amerika Serikat) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan perhitungan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
a. untuk akuisisi Alpalhankam sebesar USD79,099,625,314 (tujuh puluh sembilan miliar sembilan puluh sembilan juta enam ratus dua puluh lima ribu tiga ratus empat belas Dolar Amerika Serikat);
b. untuk pembayaran bunga tetap selama 5 (Lima) Renstra sebesar USD13,390,000,000 (tiga belas miliar tiga ratus sembilan puluh juta Dolar Amerika Serikat); dan
c. untuk dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar USD32,505,274,686 (tiga puluh dua miliar lima ratus lima juta dua ratus tujuh puluh empat ribu enam ratus delapan puluh enam Dolar Amerika Serikat).
(3) Renbut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah teralokasi sejumlah USD20,747,882,720 (dua puluh miliar tujuh ratus empat puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu tujuh ratus dua puluh Dolar Amerika Serikat) pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah Khusus Tahun 2020-2024.
ADVERTISEMENT
(4) Selisih dari Renbut sejumlah USD104,247,117,280 (seratus empat miliar dua ratus empat puluh tujuh juta seratus tujuh belas ribu dua ratus delapan puluh Dolar Amerika Serikat) yang akan dipenuhi pada Renstra Tahun 2020-2024.
Alutsista saat Gladi Bersih HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta TImur, Kamis (3/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Connie menyebut rencananya anggaran sebesar Rp 1.760 triliun itu akan berasal dari pinjaman luar negeri. Dia pun mempertanyakan mengapa anggaran itu harus habis di tahun 2024.
"Jadi pertanyaannya sederhana, angka sebesar ini mau ke luar buat beli apa? kemudian kenapa mesti habis 2024. Sementara baca pasal 2 ayat b, untuk pembayaran tetap selama 5 renstra. Jadi pembayaran bunga 5 renstra berarti kan sampai 2044," sebut dia.
Connie pun mempertanyakan alutsista apa saja yang akan dibeli oleh Menhan Prabowo Subianto. Menurutnya, dalam pengadaan alutsista biasanya berasal dari masukan setiap skuadron terkait kekurangan alat yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaan saya sederhana saja ini anggaran pertahanan sebesar ini dalam 3 tahun kita mau beli apa? Mau perang ke mana, alutsista apa yang mau kita bikin? Karena kemudian dari beberapa asrena mereka itu bingung angka ini darimana," kata dia.
kumparan sudah mencoba mengubungi Connie Bakrie untuk menanyakan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Namun, belum mendapat respons.
Saat dikonfirmasi, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak belum mau berkomentar banyak terkait hal tersebut. Dia berjanji Kemhan akan segera menjelaskan hal tersebut.
"Kemhan akan jawab," kata Dahnil.

Tanggapan Komisi I DPR

Mantan Anggota DPR TB Hasanuddin menyambangi Gedung KPK. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
Anggota Komisi I DPR RI dari Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin membantah pihak-pihak yang menuding ada kerugian negara dari rencana Kementerian Pertahanan mengalokasikan anggaran hingga 1.760 Triliun untuk melakukan modernisasi alat-alat utama persenjataan (Alutsista).
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut politisi senior PDI-P itu, hal tersebut baru rencana yang disampaikan Kemhan. Menurut Hasanuddin, rencana itu masih dikaji dan tentu disesuaikan dengan keuangan negara. Termasuk skema yang akan dilakukan seperti apa, masih dibahas di Kementerian Keuangan.
Kendati demikian, Hasanuddin menegaskan, pihaknya mendukung penuh langkah-langkah modernisasi alutsista dalam rangka penguatan sistem pertahanan negara. Sebab, nyaris seluruh alutsista yang dimiliki Indonesia sudah tua, bahkan banyak yang merupakan hibah negara asing.
Ia mengatakan, modernisasi alutsista telah menjadi kebutuhan agar anggaran TNI tidak habis untuk pemeliharaan alutsista yang sudah tak layak pakai.
Dalam meremajakan alutsista, Kementerian Pertahanan mengalokasikan anggaran hingga Rp 1.760 triliun. Namun rencana itu harus mendapat persetujuan Presiden, Menkeu, dan DPR.
ADVERTISEMENT
Hasanuddin berharap Menteri Keuangan menyetujui rencana pengadaan alutsista ini, meski tak sepenuhnya. Persetujuan Presiden dinilai akan sangat mengakselerasi modernisasi alutsista TNI secara signifikan dan memiliki effeck deterent cukup tinggi.