Singapura Gelar Pemilu di Tengah Pandemi Virus Corona yang Belum Usai

10 Juli 2020 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pemilu di Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pemilu di Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
ADVERTISEMENT
Menggunakan masker dan sarung tangan, warga Singapura berbondong-bondong ke TPS untuk ikut serta pada pemilu parlemen 2020. Lebih 2 juta orang diwajibkan menggunakan hak pilihnya pada pemilu lima tahunan itu.
ADVERTISEMENT
Pemilu tahun ini berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Sebab, pemilu digelar di tengah pandemi virus corona.
Singapura merupakan salah satu negara paling terdampak pandemi virus corona di Asia Tenggara. Sampai Kamis (9/7) terdapat 45.423 kasus corona di Singapura dan 26 di antaranya meninggal dunia.
Suasana pemilu di Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
Bahkan sejak April hingga hari ini Jumat (10/7) penambahan kasus baru infeksi corona di Singapura stabil di angka tiga digit.
Pemilu pada Jumat (10/7) dihelat setelah sembilan hari kampanye. Untuk mencegah penyebaran corona, Singapura melarang kampanye pengumpulan massa.
TPS di Singapura dibuka sejak pukul 08.00 waktu setempat. Para pemilih tak cuma memakai masker dan sarung tangan, mereka juga memberlakukan social distancing.
Komisi Pemilu Singapura juga memberlakukan protokol kesehatan ketat. Lansia diizinkan untuk memberikan suaranya terlebih dulu.
ADVERTISEMENT
Pemilih juga harus mematuhi batas waktu di dalam bilik suara. Diharapkan dengan pemberlakuan protokol kesehatan ketat, penularan corona saat pemilu dapat dicegah.
Mengutip AFP, hasil pemilu Singapura akan diumumkan pada Sabtu (11/7) pagi. Diprediksi Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah berkuasa enam dekade bakal kembali menang. Saat ini PAP dipimpin Perdana Menteri Lee Hsien Loong.