Ilustrasi vaksin corona-vaksin COVID-19

Sinopharm Ajukan Izin untuk Pasarkan Vaksin Corona ke Masyarakat Luas

26 November 2020 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu produsen vaksin corona asal China, Sinopharm, telah mengajukan permohonan resmi untuk dapat menjual produk mereka kepada masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
Permohonan diajukan kepada Badan Produk Medis Nasional (NMPA) setelah tidak ditemukan efek negatif selama uji klinis tahap 3.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), China National Pharmaceutical Group, yang dikenal sebagai Sinopharm dan anak perusahaannya China National Biotec Group sedang mengembangkan dua vaksin kandidat vaksin virus corona inaktif telah mengajukan persetujuan peraturan untuk meluncurkan vaksin.
Hal ini disampaikan Wakil Manajer Umum Sinopharm, Shi Shengyi kepada Xinhua Finance.
Kandidat vaksin corona itu kini dalam uji klinis tahap akhir di 10 negara di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Namun data keamanan dan kemanjuran belum dipublikasikan.
Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
Menurut eksekutif senior CNBG yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Xinhua Finance bahwa perusahaan belum mengajukan peluncuran resmi. Dia juga mengatakan review data uji klinis tahap 3 belum selesai.
ADVERTISEMENT
CNBG telah dihubungi untuk memberikan komentar resmi tentang aplikasi untuk meluncurkan produknya tetapi belum memberikan komentar.
Laporan itu muncul beberapa hari setelah dua vaksin AS yakni Pfizer-BioNTech, dan Moderna mengumumkan kandidat vaksin mereka 95 persen efektif dalam melindungi dari virus corona.
Pekan lalu Pfizer juga mengungkapkan telah mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk penggunaan darurat dan Moderna mengindikasikan akan segera mengikutinya.
Sementara itu, kandidat vaksin COVID-19 lain yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford sedang meminta persetujuan peraturan untuk penggunaan darurat dari regulator obat Inggris.
Sementara Rusia menjadi satu-satunya negara yang menyetujui vaksinnya untuk penggunaan umum.
Kontainer yang membawa vaksin COVID-19 eksperimental Sinovac China dimuat ke dalam pesawat Kargo Turki di bandara Ataturk sebelum berangkat ke Brasil, di Istanbul, Turki, (18/11). Foto: Turkish Airlines / Handout via REUTERS

Hampir 1 juta orang telah terima vaksin darurat di China

Dua kandidat vaksin yang telah dikembangkan anak perusahaan Sinopharm, China National Biotec Group Co (CNBG), telah mendapatkan persetujuan untuk digunakan dalam program darurat emergency use authorization (EUA) sejak Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Hampir 1 juta orang di China telah divaksinasi di bawah skema darurat tersebut. Uji coba tahap awal menunjukkan bahwa vaksin dapat menghasilkan antibodi, indikator kekebalan, tanpa efek samping yang serius.
Namun, pengembang vaksin perlu menyerahkan data dari uji klinis tahap akhir untuk mengajukan vaksin mereka agar disetujui untuk penggunaan umum dan CNBG belum merilis data tersebut.
CNBG adalah salah satu pengembang kandidat vaksin COVID-19 paling awal melakukan uji coba pada manusia dan yang pertama di dunia memasuki tahap akhir.
CEO Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan kandidat vaksinnya sudah melalui uji klinis tahap ketiga di 10 negara, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Peru, dan Argentina dengan melibatkan 60.000 orang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten