news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sirkus Lumba-lumba di Sekaten Diprotes, Pemkot Yogya Siap Audiensi

31 Oktober 2018 19:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sirkus lumba-lumba keliling. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sirkus lumba-lumba keliling. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Protes aktivis hewan dari Animal Friend Jogja (AFJ) terhadap rencana sirkus lumba-lumba di Pasar Malam Sekaten mendapat perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan, pihaknya siap beraudiensi dengan AFJ terkait protesnya tersebut. Ia ingin dalam audiensi dengan para aktivis hewan itu ada persamaan persepsi tentang perlindungan satwa.
“Semisal ada keberatan terkait pentas lumba-lumba ya kita pertemukan panitia maupun penyelenggaranya supaya pemahaman kita tentang perlindungan hewan itu sama,” ujar Heroe tanpa menyebut kapan audensi dilakukan saat dihubungi, Rabu (31/10).
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi usai melepas parade Jogjakarta Truck Festival 2018, Jumat (7/9).
 (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi usai melepas parade Jogjakarta Truck Festival 2018, Jumat (7/9). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Menurutnya audiensi tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pertunjukkan lumba-lumba di Pasar Malam Sekaten itu prosedur atau tidak. Jika ada prosedur yang belum terpenuhi, maka pihaknya akan memperbaiki sehingga kejadian serupa tidak terjadi di tahun-tahun berikutnya. Ia tak bisa memastikan apakah sirkus itu dibatalkan jika ada prosedur yang dilanggar.
ADVERTISEMENT
“Kalau misalnya ini soal prosedur segala macam tidak terpenuhi harus memperbaiki prosedur. Sehingga kalau kita sepakati besok-besok lagi kita bisa memahami dengan cara yang sama,” ucapnya.
Sebelumnya Program Manajer Animal Friend Jogja (AFJ), Angelina Pane, memprotes adanya rencana atraksi lumba-lumba di Pasar Malam Sekaten. Ia mengatakan sirkus lumba-lumba merupakan bentuk ekploitasi satwa. Ia meminta atraksi tersebut dihentikan karena selain menyiksa lumba-lumba, juga dianggap tak berfaedah.
Angelina Pane, Program Manajer AFJ di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta, Rabu (31/10/2018).  (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Angelina Pane, Program Manajer AFJ di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta, Rabu (31/10/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
“Yang jelas banyak yang kita masalahkan. Kita protes salah satunya ekploitasi satwa liar dilindungi,” ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta, Rabu (31/10).