
Sistem pemeriksaan Imigrasi di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali sempat mati total pada Jumat (21/2). Dampaknya, ratusan penumpang menuju dan dari Bali mengalami antre yang cukup lama karena petugas melayani dengan cara manual.
ADVERTISEMENT
Penumpang juga mengeluh karena lambatnya layanan Imigrasi. Saat itu, ada sekitar 38 penerbangan internasional yang terdampak.
Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Ham Provinsi Bali Sutrisno angkat suara terkait gangguan sistem pemeriksaan keimigrasian ini. Dia mengatakan, gangguan terjadi pada Jumat (21/2) sekitar pukul 10.30 WITA hingga pukul 17.00 WITA.
"Memang terjadi terjadi gangguan sistem di perlintasan sehingga terjadi keterlambatan. Atas gangguan sistem itu, kami diinstruksikan untuk melakukan pemeriksaan manual supaya tidak menumpuk di airport," kata dia di Kantor Kementerian Hukum dan HAM Bali, Senin (24/2).
Dia mengatakan, sistem pemeriksaan pelayanan keimigrasian mati total karena ada kerusakan pada adaptor atau perangkat penghubung data Imigrasi di Bandara Ngurah Rai dengan Imigrasi pusat di Jakarta bermasalah.
ADVERTISEMENT
"Penyebabnya di firewall. Yang rusak adaptor device firewall. Kami Mohon maaf atas gangguan sistem ini," kata dia.

Perbaikan langsung dilakukan. Sekitar pukul 17.00 WITA perbaikan usai. Para penumpang tidak lagi dilayani secara manual.
Sabtu (23/2), sekitar pukul 04.00 wita perbaikan sistem sudah 100 persen selesai dan pemeriksaan keimigrasian di TPI Bandara Ngurah Rai sudah normal kembali.

Sutrisno juga menegaskan gangguan ini bukan disebabkan serangan virus atau hacker pun kemungkinan kecil terjadi. "Tapi kemungkinan besar memang ada kerusakan perangkat dan ini baru pertama kali terjadi," ujarnya.
Sutrisno mengaku telah melakukan antisipasi agar kejadian serupa tak berulang. Antisipasi berupa menyiapkan perangkat cadangan dan ahli yang selalu siaga.
ADVERTISEMENT