Siswa SMK di Nias Tewas, Diduga Dipukul Kepsek hingga Saraf Tak Berfungsi

16 April 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pelajar SMK Negeri 1 Siduori, Nias Selatan, bernama Yaredi Nduru, diduga tewas usai dianiaya oleh kepala sekolahnya, SZ (37 tahun). Yaredi diduga dipukul lima kali di bagian kening hingga salah satu sarafnya tak berfungsi.
ADVERTISEMENT
"Masih diduga ya, karena polisi masih melakukan pendalaman," kata Kasi Humas Polres Nias Selatan, Bripka Dian Octo, saat dihubungi, Selasa (16/4).
Dian menyebut, berdasarkan laporan, insiden ini terjadi pada Sabtu (23/3) lalu sekitar pukul 09.00 WIB. Terduga pelaku saat itu memukul korban dan enam siswa lainnya. Belum jelas apa alasannya.
Saat pulang sekolah, kepada ibunya korban mengaku pusing, dan diberi obat. Sekitar empat hari kemudian, sakit yang diderita korban semakin parah, hingga pada 29 Maret korban demam tinggi dan mengigau sambil mengatakan, "Kepala sekolah saya, Safrin, memukul kepala saya hingga pusing begini."
Mendapati hal itu, ibu korban langsung bertanya ke teman-teman korban, dan dijelaskan bahwa korban memang dipukuli kepala sekolahnya.
ADVERTISEMENT
Pada 9 April, Yaredi dibawa ke RSUD Thomsen dan dinyatakan mengalami kerusakan saraf dan harus dirawat inap selama sehari. Setelah beberapa hari di rumah, pada Sabtu (13/4), Yaredi kembali masuk rumah sakit karena kondisinya memburuk dan meninggal dunia pada Senin (15/4).
Polisi yang mendapatkan laporan terkait kejadian itu pun langsung turun melakukan penyelidikan.