Siti Aisyah Akhirnya Tiba di Jakarta

11 Maret 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Aisyah (kanan) tiba di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Siti Aisyah (kanan) tiba di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Siti Aisyah akhirnya menginjakkan kakinya di Jakarta pada Senin sore (11/3) setelah dua tahun menjalani pengadilan di Malaysia. Siti Aisyah dituduh terlibat pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Siti Aisyah tiba di bandara Halim Perdanakusumah dari Kuala Lumpur sekitar pukul 17.30. Siti tiba ditemani Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang mendampingi sedari di Malaysia.
"Hari ini genap 2 tahun 23 hari (Siti Aisyah) mendekam di Malaysia. Atas perintah Pak Presiden (Joko Widodo), semua pejabat diperintahkan koordinasi untuk membebaskan beliau," kata Yasonna dalam konferensi pers di Halim.
Siti Aisyah (kanan) di dampingi Menkumham Yasonna Laoly (kiri) tiba di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Jaksa penuntut di Pengadilan Shah Alam sebelumnya mencabut tuntutan terhadap Siti Aisyah dan dia dinyatakan bebas. Tidak butuh waktu lama, Siti Aisyah langsung dipulangkan ke tanah air di hari yang sama.
Siti Aisyah dan seorang wanita Vietnam Doan Thi Huong ditangkap pada Februari 2017 atas pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di bandara Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka dituduh mengusapkan cairan kimia VX yang membunuh Kim Jong-nam.
ADVERTISEMENT
Dalam pembelaannya, Siti Aisyah mengaku diperalat oleh pria-pria Korut, mengira tindakannya untuk acara prank televisi. Pengadilan juga tidak memiliki bukti cukup yang menunjukkan pembunuhan itu dilakukan dengan terencana oleh Siti Aisyah.
Siti Aisyah (tengah) di dampingi Menkumham Yasonna Laoly (kanan) tiba di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, pembebasan Siti Aisyah adalah "hasil dari proses panjang melibatkan banyak pihak di Indonesia di bawah koordinasi Menlu."
"Sejak ditangkap 15 Februari 2017, Presiden meminta Menlu berkoordinasi dengan Jaksa Agung, Menkumham, Ka BIN dan Kapolri untuk memberikan pendampingan dan pembelaan. Jadi ini adalah hasil dari proses panjang tersebut," kata Iqbal.
"Bukan kerja satu orang atau satu kementerian. Ini kerja bersama seluruh elemen Pemerintah. Kemlu, Kemenkumham, BIN, Kejaksaan Agung, Polri," lanjut dia.
ADVERTISEMENT