Siti Fadilah Nilai Pengembaliannya ke Rutan Terkait Wawancara Deddy Corbuzier

Terdakwa korupsi alat kesehatan, Siti Fadilah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, kembali mendekam Rutan Pondok Bambu usai sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto dalam kurun 20-22 Mei.

Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham, menyatakan pengembalian Siti Fadilah ke rutan karena Menkes era SBY itu sudah dalam kondisi sehat, asma tidak dalam serangan, dan rapid test corona non-reaktif. Sebelumnya, Siti Fadilah dirujuk ke RSPAD karena mengeluh asmanya kambuh.

Namun demikian, Siti Fadilah menilai pengembaliannya ke Rutan Pondok Bambu erat kaitannya dengan wawancara bersama Deddy Corbuzier pada 20 Mei malam di ruang perawatan RSPAD.

Pengacara Siti Fadilah, Achmad Kholidin, menyatakan pengembalian kliennya ke rutan sangat tergesa-gesa. Sebab kliennya dikembalikan usai wawancara tersebut diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada 21 Mei dan menarik perhatian masyarakat. Adapun Siti dikembalikan pada 22 Mei pukul 16.45 WIB.

"Tindakan tergesa-gesa dari RSPAD untuk memulangkan ibu Siti Fadilah Supari dari perawatan RS dan juga tindakan terburu-buru pihak Rutan Pondok Bambu untuk menarik Ibu Siti Fadilah Supari kembali ke Rutan, ada hubunganya dengan wawancara yang dilakukan klien kami bersama Deddy Corbuzier di YouTube yang memberikan pencerahan mengenai penanganan COVID-19 yang sedang melanda negeri ini dan mendapatkan respons positif dari masyarakat," ujar Kholidin dalam keterangannya, Rabu (27/5)

Para penjenguk tahanan Rutan Pondok Bambu. Foto: Rina Nurjanah/kumparan

"Sehingga klien kami, Ibu Siti Fadilah Supari harus masuk kembali ke dalam Rutan Pondok Bambu yang sampai saat ini masih dalam kondisi zona merah penyebaran COVID-19," lanjutnya.

Ia juga menampik pernyataan Kemenkumham mengenai kondisi Siti Fadilah yang sudah sehat sehingga dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu. Menurutnya, kondisi Siti Fadilah saat dikembalikan masih lemas.

"Pada 22 Mei 2020, klien kami, Ibu Siti Fadilah Supari (masa perawatan baru 2 hari) dijemput oleh pihak Rutan Pondok Bambu dengan dasar klien kami sudah dinyatakan sembuh oleh dokter RSPAD. Padahal, kondisi klien kami, Ibu Siti Fadilah Supari saat itu masih dalam tahap pemulihan dan masih lemas. Hal ini terlihat pada saat penjemputan oleh pihak Rutan Pondok Bambu di mana klien kami menggunakan kursi roda," ucapnya.

Kesan tergesa-gesa, kata dia, juga nampak dari tidak diinformasikannya Siti Fadilah mengenai kondisi kesehatannya oleh dokter RSPAD yang merawat. Menurut dia, saat itu dokter RSPAD hanya menginformasikan kondisi Siti Fadilah kepada pihak Rutan Pondok Bambu.

"Klien kami belum mendapatkan informasi dari dokter yang merawatnya, yang seharusnya dokter yang merawat menginformasikan ke pasien dan pasien akan memahami kondisi pasien saat pulang. Padahal klien kami adalah seorang dokter sehingga dapat bertukar pikiran dalam penanganan penyakit selanjutnya," jelasnya.

Deddy Corbuzier di Menara BCA Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (7/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Atas pengembalian yang tergesa-gesa itu, Ia meminta Ditjen Pemasyarakatan memberikan klarifikasi.

Sebelumnya, Kemenkumham telah memberikan pernyataan mengenai alasan penarikan Siti Fadilah dari RSPAD ke Rutan Pondok Bambu.

Kemenkumham menyatakan, berdasarkan rekomendasi dan surat keterangan dalam bentuk Resume Pasien Rawat Inap yang ditandatangani dr. Iwan Agus Putra, Siti Fadilah dianjurkan kontrol di Klinik Rutan Pondok Bambu.

Dokter Iwan menyatakan Siti Fadilah dalam kondisi sehat, asma tidak dalam serangan, dan rapid test non-reaktif. Berdasarkan resume pasien rawat inap tersebut, Siti Fadilah dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu pada 22 Mei pukul 16.45 WIB. Selanjutnya, Siti melakukan rawat jalan di klinik Rutan Pondok Bambu.

***

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.