Siti Zahro Sempat Koma saat Berhaji, Kini Sudah Bisa Video Call dengan Keluarga

22 Juni 2022 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Zahro, jemaah embarkasi JKG 11 yang sempat koma dan dirawat di RS Al Madinah, kini berangsur-angsur membaik. Foto: Kemkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Siti Zahro, jemaah embarkasi JKG 11 yang sempat koma dan dirawat di RS Al Madinah, kini berangsur-angsur membaik. Foto: Kemkes RI
ADVERTISEMENT
Siti Zahro, 62 tahun, jemaah embarkasi JKG 11 sempat koma dan dirawat di RS Al Madinah karena penyakit jantung dan hipertensi. Kini kondisinya berangsur-angsur membaik.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut disampaikan oleh Tim visitasi KKHI Madinah yang mengunjunginya pada Senin (20/6).
Muhaimin Munizu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang memimpin tim visitasi mengabarkan keadaan Siti Zahro sudah membaik dan sudah bisa berkomunikasi aktif bahkan meminta video call dengan keluarga. Walaupun demikian, Siti Zahro masih menjalani perawatan di ruang intensif khusus jantung RS Al Madinah.
“Alhamdulillah kondisi Ibu Siti Zahro berangsur-angsur membaik dan sudah bisa komunikasi dengan keluarganya di kampung melalui video call,” kata Muhaimin dalam situs Kemenkes, dikutip Rabu (22/6).
Muhaimin mengatakan, hari ini, merupakan hari ketiga Siti Zahro dirawat di RS Al Madinah. Dokter KKHI Madinah ini mengaku bersyukur, melihat perkembangan kesehatan Siti Zahro yang sangat signifikan. Sehingga perlahan-lahan alat bantu pernapasan sudah dilepas dan obat-obat penguat otot jantung dihentikan.
ADVERTISEMENT
“Kemarin alat bantu napas sudah dilepas, lalu obat penguat otot jantung dosisnya diturunkan perlahan-lahan, hingga dihentikan” katanya.
Muhaimin mengatakan, Siti Zahro mengaku sudah merasa lebih baik, keluhan sesak dan rasa sakit di dada berkurang namun masih terasa mual. Siti Zahro sudah bisa berkomunikasi aktif dengan tim visitasi, dan bahkan mampu menandatangani sendiri persetujuan tindakan medis lanjutan.
Berdasarkan informasi dari tim dokter yang menangani di RS Al Madinah, Siti Zahro mengalami serangan jantung atau infark miokard akut yang menyebabkan henti jantung. Sehingga perlu dirujuk ke pusat jantung Cardiac Centre Madinah di RS King Fahd untuk angiografi koroner dan pemasangan ring jantung.
“Rencananya hari ini rujuk ke Madinah Cardiac Centre, RS King Fahd untuk penanganan lanjutan yaitu Angiografi Koroner dan dilanjutkan pemasangan ring jantung,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dokter Fajriani Damhuri, TKH kloter JKG 011, menuturkan kejadian awal sebelum Siti Zahro mengalami henti Jantung. Awalnya Siti Zahro akan pergi shalat Ashar di Masjid Nabawi melalui pintu 13, tiba-tiba merasa sakit dada, pusing, dan pandangan gelap.
Ia lalu dihampiri Emergency Medical Team (EMT) Nabawi, lalu dibawa ke klinik Al Safiah. Dalam perjalanan tiba-tiba tak sadarkan diri diduga mengalami henti jantung, sehingga dilakukan resusitasi jantung paru. Sesaat kemudian diintubasi kemudian dirujuk ke RS Al Madinah.
Fajriani mengatakan, Siti Zahro ini memiliki riwayat hipertensi dan tidak minum obat. Siti Zahro tetap memaksakan diri berangkat ke masjid Nabawi sejak jam tiga pagi sampai sore tanpa istirahat.