news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Skenario Observasi WNI dari MV World Dream ke Pulau Sebaru

26 Februari 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan operasi bantuan kemanusiaan observasi WNI dari Kapal Persiar MV World Dream ke Pulau Sebaru, Rabu (26/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan operasi bantuan kemanusiaan observasi WNI dari Kapal Persiar MV World Dream ke Pulau Sebaru, Rabu (26/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 188 WNI yang menjadi ABK di kapal pesiar World Dream akan dievakuasi menggunakan KRI Soeharso ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Pulau tidak berpenghuni itu akan menjadi tempat observasi para WNI untuk memastikan bebas dari virus corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun bagaimana proses evakuasi mereka?
Saat ini MV World Dream masih berada di tengah lautan. Nantinya kapal itu akan bertemu dengan KRI Soeharso di Selat Durian. Seluruh WNI akan dipindahkan dengan Landing Craft Utility (LCU).
Panglima Kogabwilhan I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan setelah tiba di KRI Soeharso para WNI akan dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dari Kemenkes. Mereka juga akan menempati tempat khusus di kapal rumah sakit tersebut. Kemudian Kapal akan bertolak menuju Pulau Sebaru sekitar pukul 13.00 WIB.
"Sehingga harapannya kita hari Jumat mereka sudah datang di Sebaru kurang lebih jam 16.00 WIB. Nanti akan kita transfer ke darat. Kita laksanakan tindakan observasi seperti yang kemarin kita laksanakan di Lanud Raden Sadjad, Natuna," kata Yudo di Pangkolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (26/2).
Pasukan gabungan operasi bantuan kemanusiaan Natuna dan Sebaru yang akan melakukan observasi kepada WNI dari kapal pesiar MV World Dream. Foto: Helmi Afandi/kumparan
KRI Soeharso akan lego jangkar beberapa ratus meter dari perairan Pulau Seribu. Nantinya WNI yang akan diobservasi akan dipindahkan ke pulau dengan menggunakan LCU kembali.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang KRI Seoharso begitu menyelesaikan tugas menurunkan, itu selesai. Langsung kita ambil alih untuk observasi di darat ini," kata Yudo.
Segala keperluan observasi akan dibawa dari Jakarta dengan menggunakan KRI Banda Aceh. Selain keperluan observasi kapal tersebut juga membawa personel gabungan dari TNI, Polri, Kemenkes, BNPB, dan pihak Artha Graha yang akan bertugas di Pulau Sebaru selama 14 hari observasi.
"Baik dengan tim dapur lapangan kemudian dari Yonkes, kemudian dari pam sendiri pam laut yah, oleh TNI-Polri yang sudah tergerak juga. Sehingga harapan kita komando tugas gabungan terpadu ini yang digelar dengan kekuatan TNI-Polri dan Kementerian/Lembaga terkait dapat dilaksanakan dengan baik sesuai waktu yang telah ditentukan," kata Yudo.
Yudo memastikan fasilitas untuk WNI beraktifitas di tempat observasi memadai. Jaringan komunikasi di tempat tersebut juga sudah dibuat oleh pihak Telkomsel. Sehingga tidak akan terganggu.
ADVERTISEMENT
Selain itu pihaknya juga menyiapkan helikopter untuk keperluan darurat. Kendaraan itu akan digunakan jika ada WNI yang perlu dievakuasi ke rumah sakit rujukan.
Pihak TNI juga akan melakukan pengamanan di sekitar wilayah laut Pulau Sebaru. Pengamanan dilakukan dari unsur Kopaska, Polair dan KPLP.
"Ya akan dibuat radius pengamanan di laut. Akan disekat dengan parimiter pengamanan. Harapannya masyarakat tidak masuk situ," kata Yudo.