Slamet Witjaksono, Pematung asal Bali, Jadi Korban Tragedi Gempa

6 Agustus 2018 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Slamet Witjaksono, pematung GWK menjadi korban gempa Lombok. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Witjaksono, pematung GWK menjadi korban gempa Lombok. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Slamet Witjaksono, seorang pematung yang ikut dalam rombongan Tim GWK (Garuda Wisnu Kencana) meninggal dunia Minggu (5/8) malam saat terjadi gempa 7.0 Magnitudo yang berpusat di Lombok. Jenazah Slamet akan diterbangkan ke Bandung, pagi ini.
ADVERTISEMENT
Informasi yang didapat kumparan, saat gempa terjadi sedang makan malam. Gempa mengejutkan dia yang kemudian segera lari menyelamatkan diri. Namun, pria berumur 60 tahun ini tiba-tiba mendadak jatuh dan meninggal dunia.
"Setelah dia ikut launching patung GWK karya sahabatnya Nyoman Nuarta Sabtu (4/8), temen temen alumni seni rupa ITB ngumpul di Kuta terus ada gempa. Dia makan di restoran Golden Palace. Beliau posisi di lantai dua. Mereka terkejut, dai tuh nggak panik dia ngasih tahunya temannya turun terus dia naik lagi. Ngambil handphone kayaknya. Nah pas di sana dia pingsan, sepertinya serangan jantung kemudian meninggal," kata sahabat Slamet, Didi Sugandi, saat dihubungi kumparan, Senin (6/8),
Ia menjelaskan, situasi di restoran Golden Palace saat itu sedang ramai. Kepanikan pun terjadi saat getaran kuat terasa akibat gempa yang berpusat di Lombok.
ADVERTISEMENT
"Temen dokter sempat membantu, restoran enggak ada rusak, cuma goyang keras sekali, pengunjung berlarian ke lantai bawah," ujarnya.
Slamet dikenal juga sebagai penerjun. Dia sudah berulang kali melakukan aksi terjun payung, bahkan dia juga melatih beberapa tokoh. Dia selama ini juga sering beraktivitas bersama Wanadri.
"Dia juga seorang dosen seni rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB)," ungkap dia.
"Saya sangat kehilangan. Beliau bukan lagi saya anggap sahabat tapi keluarga. Dia sosok yang baik," sambungnya.
Jenazah Slamet akan diterbangkan dengan pesawat Garuda ke Bandung. Direncanakan pesawat mendarat di Bandara Husein Sastra Negara sekitar pukul 13.00 WIB. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Komplek AURI Cendrawasih, Jl Katalina 1 no 40, Cibereum, Cimahi.
Dampak kerusakan gempa di Denpasar, Bali (5/8). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Dampak kerusakan gempa di Denpasar, Bali (5/8). (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT