Sleman Diterpa Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah hingga Jaringan Listrik

21 Agustus 2020 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pohon di wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, tumbang, Jumat (21/8).  Foto: BPBD Sleman
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pohon di wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, tumbang, Jumat (21/8). Foto: BPBD Sleman
ADVERTISEMENT
Sejumlah pohon di wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta dilaporkan tumbang, Jumat (21/8). Dalam laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman disebutkan setidaknya 11 pohon tumbang di Sleman.
ADVERTISEMENT
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan menjelaskan bahwa penyebab pohon tumbang ini karena angin kencang.
Di Kecamatan Cangkringan misalnya, pohon tumbang menimpa jaringan listrik dan truk di Wukirsari, Cangkringan. Kemudian di Argomulyo, Cangkringan pohon tumbang menimpa rumah warga. Kedua peristiwa tersebut sudah dikondisikan.
"Di Kecamatan Ngemplak pohon tumbang menimpa jaringan listrik alamat di Jalan Kikis, Lor Joholanang Sindumartani sudah terkondisi," ujarnya.
Sejumlah pohon di wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, tumbang, Jumat (21/8). Foto: BPBD Sleman
"Pohon tumbang menimpa rumah warga alamat di Kalimanggis, Sindumartani, Ngemplak, Sleman sudah terkondisi," katanya.
Sementara di Kecamatan Pakem ada dua pohon yang tumbang masing-masing satu pohon menimpa dapur dan satu pohon lagi menimpa rumah warga. Kedua pohon tumbang tersebut telah terkondisikan.
"Di Kecamatan Ngaglik pohon tumbang menimpa Jaringan listrik alamat di Dusun Dayu, Jalan Kaliurang KM 8, Sinduharjo, Ngaglik. Kemudian pohon tumbang menutup akses jalan alamat di Pandanaran, Candi Winangun, Ngaglik. Sudah terkondisi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara tiga pohon tumbang lain masing-masing terjadi di Kecamatan Godean, Kecamatan Depok, dan Kecamatan Kalasan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan rilis tentang waspada peningkatan kecepatan angin di DI Yogyakarta pada 21 sampai 22 Agustus.
"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat perbedaan tekanan udara tinggi di Sebelah Barat Australia (1024 mb) dengan tekanan udara rendah di Sebelah Barat Perairan Sumatera (1010 mb). Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah DI Yogyakarta," jelas Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DI Yogyakarta Reni Kraningtyas dalam keterangannya, Jumat (21/8).
"Untuk itu BMKG Stasiun Klimatologi Sleman mengimbau kepada masyarakat tetap waspada terhadap angin kencang dengan kecepatan 40 sampai 49 km/jam yang dapat berdampak menyebabkan seng atap rumah beterbangan, dahan pohon patah, baliho/pohon/tiang roboh," ujarnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)