news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SMRC: 36% Publik Nilai Kinerja Pemerintah Kurangi Orang Miskin Makin Buruk

19 Oktober 2021 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo usai menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo usai menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan hanya 23% publik yang menilai kinerja pemerintah dalam mengurangi jumlah orang miskin semakin baik.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, mengungkapkan 36% masyarakat menilai kinerja pemerintah makin buruk dalam mengurangi jumlah orang miskin. Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan sebanyak 37% dan 4% menyatakan tidak tahu.
“Penilaian positif pada kinerja pemerintah mengurangi jumlah orang miskin mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Pada survei April 2019, sebanyak 37% yang memberi penilaian positif. Angka ini turun menjadi 23% pada survei september 2021,” kata Abbas dalam rilis SMRC bertajuk ‘Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi’ secara online, Selasa (19/10).
Survei tren kerja pemerintah Jokowi dalam mengurangi jumlah orang miskin. Foto: SMRC
Sementara itu, hanya 17% masyarakat yang menilai pemerintah semakin baik dalam program pengurangan pengangguran di Indonesia. Berdasarkan survei, ada 47% masyarakat yang menilai pemerintah semakin buruk dalam menanggulangi persoalan pengangguran.
ADVERTISEMENT
Yang menilai tidak ada perubahan sebanyak 34% dan masih ada 3% yang menjawab tidak tahu.
“Hanya 17% publik yang menilai pemerintah semakin baik dalam mengurangi pengangguran. Dibanding April 2019, penilaian positif tersebut menurun dari 30 persen menjadi 17 persen September 2021,” ungkapnya.
Survei tren kerja pemerintah Jokowi dalam mengurangi pengangguran. Foto: SMRC
Tak hanya itu, ada juga penurunan penilaian positif pada kinerja pemerintah dalam mengurangi pengangguran sejak pandemi COVID-19. Namun, penilaian positif dari Maret 2021 hingga September 2021 terlihat mulai naik, meskipun belum kembali ke posisi sebelum ada pandemi.
Survei ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui metode wawancara tatap muka atau wawancara langsung. Sampel sebanyak 1.220 responden dipilih secara acak atau multistage random sampling dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.
ADVERTISEMENT
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi sample random sampling).